Tahapan Edukasi Seks untuk Anak Usia Prasekolah sampai Remaja

- 21 Maret 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi - Tahapan Edukasi Seks untuk Anak Usia Prasekolah sampai Remaja
Ilustrasi - Tahapan Edukasi Seks untuk Anak Usia Prasekolah sampai Remaja /andrea piacquadio/pexels

KILAS KLATEN - Banyak orang tua yang masih menganggap pendidikan seks tabu untuk diajarkan pada anak. Padahal, edukasi seks untuk anak usia prasekolah sangat penting diajarkan.  Seks adalah segala sesuatu yang menyangkut alat kelamin dan hubungan antar kelamin.

Sedangkan seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.

Ketika kamu mengajarkan seksualitas pada anak, sebenarnya kamu sedang mendidik anak mengenai proses kehidupan yang dimulai dari lahir, di masa balita, prasekolah, usia sekolah, pra remaja, remaja, hingga dewasa.

Anak juga diajarkan mengenai ciri kepribadiannya, memberikan identitas yang kuat mengenai perannya sebagai laki-laki dan perempuan, menginformasikan pengalaman menyeluruh mengenai menjadi laki-laki dan perempuan, serta dimensi peran gender.

Berikut ini kami akan  membahas mengenai edukasi seks untuk anak prasekolah sesuai tahapan usianya.

Baca Juga: Usai Kontennya Viral di TikTok, Kini Jerome Polin Mengaktifkan Akun YouTube Pribadinya untuk Edukasi

  1. usia 1-3 tahun

Edukasi seks untuk anak usia 1-3 tahun dimulai dengan belajar mengenal nama-nama anggota tubuhnya. Setelah anak mengenal anggota tubuhnya, orangtua dapat mengajarkan anak mana saja yang termasuk bagian pribadinya dengan nama-nama yang benar, yaitu penis dan vagina.

Hindari menyebut organ pribadi anak dengan sebutan nama lain, supaya membantu anak berkomunikasi dengan jelas dengan tubuh mereka jika ada yang sakit atau gatal.

Sekitar usia 2-3 tahun, ajari anak dengan yang dinamakan kegiatan toilet training dan cara membersihkan alat kelaminnya secara bertahap.

  1. Usia 4-5 tahun

Di usia 4-5 tahun ini rasa ingin tahu anak lebih berkembang dan mereka menjadi lebih kritis. Edukasi seks untuk anak usia prasekolah di fase ini adalah belajar batasan tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, dan siapa yang boleh menyentuh bagian pribadi anak.

Kamu mulai memberikan informasi dan pemahaman mengenai peran gender laki-laki dan perempuan. Mulai tumbuhkan rasa malu pada anak, misal ketika ia menolak memakai handuk saat keluar dari kamar mandi

Di usia 4-5 tahun juga biasanya anak sudah mengembangkan rasa penasaran terhadap organ genitalnya dan mulai mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail, seperti, "Kenapa mama tidak punya penis?"

Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Sekda Karanganyar: Media Adalah untuk Edukasi ke Masyarakat

  1. Usia 5-7 tahun

Saat anak menginjak usia 5-7 tahun anak sudah mulai masuk sekolah. Pengetahuan dan keterampilannya pun mulai bertambah. Anak  akan menjadi lebih penasaran sejak bisa membaca dan memahami apa yang dilihatnya.

Edukasi seks bagi anak usia 5-7 tahun ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang semakin kritis, misalnya, "Usia berapa aku bisa punya bayi?", "Hamil itu apa?", "Dari mana datangnya bayi?".

Mama bisa jelaskan dengan bahasa yang sederhana dengan pengetahuan secara global. Misalnya, "Mama dan Papa saling mencintai, kemudian bagian dari sel Papa yang bernama sperma bertemu dengan bagian dari sel Mama yang bernama sel telur. Pertemuan itu yang membentuk kamu dalam rahim Mama".

  1. Usia 8-9 tahun

Bagi anak yang memasuki usia 8-9 tahun, pemahaman mereka tentang dunia sekitarnya menjadi lebih jelas lagi. Di saat ini rasa ingin tahu semakin tinggi. Tak terkecuali tentang jatuh cinta dan pernikahan. Bahkan tidak menutup kemungkinan anak akan menanyakan tentang apa itu hubungan seksual, apa itu menstruasi, apa itu ereksi, dan lain-lain.

Mulai memasuki usia 8 tahun, anak sudah diperkenalkan dengan informasi mengenai pubertas, yaitu tentang menstruasi dan mimpi basah. Sebagian anak mengalami pubertas lebih dini sebelum usia 10 tahun. Maka dari itu perkuat pemahaman anak mengenai aturan atau norma sosial mengenai hal-hal pribadi.

Baca Juga: Edukasi Persiapan Masa Kehamilan Penting untuk Pencegahan Stunting

  1. Usia 9-12 tahun

Edukasi seks untuk anak yang beranjak remaja akan lebih 'dalam' lagi. Di usia ini anak sudah siap membicarakan seks dan topik-topik lainnya dari apa yang mereka serap dari dunia yang ada di sekitarnya.

Pada usia ini, mama bisa mulai menjelaskan tentang apa itu penyakit menular seksual, homoseksualitas, aktivitas seksual yang boleh dilakukan sesuai usia dan konsekuensinya.

Semakin bertambah usia anak, maka ia akan memahami tentang seks dari pengalamannya dan dari berbagai sumber.

Orangtua boleh saja khawatir, tetapi jangan menakut-nakuti anak dan menutup diri terhadap diskusi seputar seks dengan anak. Jika hubungan antara anak dan orangtua berjarak, maka anak tidak akan terbuka untuk bercerita dan bertanya kepada orangtuanya lagi.

Itulah mengapa pentingnya edukasi seks anak pada anak usia prasekolah sampai remaja. Bekali anak-anak kita nantinya dengan edukasi seks sedari dini agar ketika dewasa ia tidak salah kaprah mengenai pendidikan seks.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x