Mengenang 62 Tahun Silam, Begini Sejarah Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961

- 27 Juli 2023, 08:35 WIB
 Mengenang 62 Tahun Silam, Begini Sejarah Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961
Mengenang 62 Tahun Silam, Begini Sejarah Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961 /pixabay

KILAS KLATEN- Saat ini sebentar lagi kita memasuki beberapa hari bersejarah di Indonesia, yakni Hari Pramuka dan Hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, yang sama-sama diperingati pada bulan Agustus nanti.

Hari Pramuka sendiri selalu diperingati setiap tanggal 14 Agustus, dan untuk tahun 2023 ini kita akan memperingati Hari Pramuka yang ke-62 tahun. Pada hari tersebut, seluruh anggota pramuka akan melaksanakan berbagai macam kegiatan guna ikut memeriahkan Hari Pramuka yang dilaksanakan setiap 1 tahun 1 kali.

Bagi kamu yang baru menjadi anggota pramuka, ataupun telah lama berkecimpung di dunia pramuka, mari kita mengenang 62 tahun silam, beginilah sejarah Hari Pramuka pada 14 Agustus 1961.

Mengutip dari laman resmi pramuka, sebelum menggema di Indonesia, pramuka sebelumnya telah berkembang terlebih dahulu di Inggris lewat pembinaan remaja yang dilakukan oleh Lord Robert Baden Powell of Gilwell.

Baden Powell diketahui memiliki banyak pengalaman yang berpengaruh pada kegiatan di dalam pramuka, seperti pengalaman mengalahkan kerajaan Zulu di Afrika, keterampilan berlayar, berenang, berkemah dan tentunya masih banyak lagi.

Baca Juga: Tema dan Makna Logo Hari Pramuka ke-62 14 Agustus 2023

Pengalam tersebut ditulis oleh Powell dalam sebuah buku yang berjudul ‘Aids to Scouting’/ buku itu yang menjadi panduan bagi tentara muda Inggris untuk melakukan tugasnya. Kemudian pimpinan Boys Brigade di Inggris meminta Powell untuk melatih para anggotanya berdasarkan pengalamannya.

Dan pada tahun 1908, Powell kembali menulis buku yang berisi pengalamannya tentang latihan kepramukaan. Buku ini berjudul “Scouting for Bor” dan kemudian menyebar dengan cepat di Inggris dan negara lain, termasuk Indonesia.

Sedangkan pelopor gerakan kepanduan di Indonesia diawali dengan berdirinya Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO) yang kemudian berubah menjadi Nederlands Indische Padvinders. Yang pada 1961, S.P Mangkunegara VII membuat organisasi kepanduan sendiri di tanah air, tanpa campur tangan Belanda.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x