Mbak Ita Buka Seminar Polder Banger dan Kick Off Meeting Program Blue Deal Pengendalian Banjir di Semarang

- 16 Juli 2023, 12:30 WIB
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka Seminar Polder Banger dan Kick Off Meeting Program Blue Deal sebagai wahana bertukar ilmu pengetahuan dan keahlian bidang sumber daya air, pada hari Kamis, 13 Juli 2023/pemkot semarang.go.id
Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka Seminar Polder Banger dan Kick Off Meeting Program Blue Deal sebagai wahana bertukar ilmu pengetahuan dan keahlian bidang sumber daya air, pada hari Kamis, 13 Juli 2023/pemkot semarang.go.id /

KILAS KLATEN - Wali kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu membuka Seminar Polder Banger dan Kick Off Meeting Program Blue Deal sebagai wahana bertukar ilmu pengetahuan dan keahlian bidang sumber daya air, pada hari Kamis, 13 Juli 2023.

Seminar tersebut merupakan kerja sama dalam upaya pengendalian banjir yang terus dilakukan Pemerintah Kota Semarang.

Harapannya program Blue Deal ini bisa menjadi alternatif pengendalian banjir yang terjadi di Kota Semarang dan kota/kabupaten lainnya.

Selain itu, kata Mbak Ita, sapaan akrabnya, ada percepatan-percepatan program sehingga dapat terselesaikan secara paralel masalah banjir ini di tahun 2023 atau 2024, tidak harus menunggu program selesai di tahun 2030.

Dalam sambutannya, Mbak Ita juga meminta agar pengendalian banjir ini dapat dilakukan juga bersamaan dengan penyelesaian masalah enceng gondok yang menyebar di Kali Banger. 

Kota Semarang terpilih sebagai salah satu dari empat daerah di Indonesia yang mendapatkan Program Blue Deal dari Kerajaan Belanda, bersama Kota Tangerang, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Pekalongan. Program Blue Deal terdiri dari 17 kemitraan internasional di mana Dewan Air Belanda dan negara-negara lain bekerja sama mencapai tujuan menyediakan bagi 20 juta orang akses air bersih, cukup dan aman pada tahun 2030. 

Baca Juga: Disdag Kota Semarang Tegaskan LPMK untuk Tidak Lakukan Pungli

Menurutnya, dalam pengendalian banjir dan air, salah satunya perlu belajar dari Kerajaan Belanda, khususnya Kota Volendam di mana kotanya berada di bawah air laut, bersisihan tetapi air tidak mengalir dan tidak banjir.

“Ke depan, Saya ingin mengajak 1 atau 2 nelayan dari Tambaklorok untuk dapat menyaksikan pengelolaan air yang baik di sana,” lanjut Mbak Ita. 

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Pemkot Semarang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x