DKJ Gelar Pekan Komponis Indonesia 2023 dengan Tema 'Kebebasan Berekspresi'

- 15 September 2023, 16:30 WIB
Konferensi pers Pekan Komponis Indonesia 2023, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta
Konferensi pers Pekan Komponis Indonesia 2023, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta /ANTARA/Pamela Sakina

KILAS KLATEN - Para komponis Indonesia, Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) melalui Komite Musik kembali menggelar Pekan Komponis Indonesia 2023.

Adapun kali ini acara tersebut sengaja digelar tanpa tema tertentu demi mengusung kebebasan berekspresi dari para komponis.

“Komponis harus diberi kebebasan, ketika ditemakan nanti jadi mengerucut dan terlalu sempit sehingga mereka tidak akan membuat karya dengan bebas, padahal mereka punya gagasan atau pandangan yang berbeda-beda ketika ingin membuat suatu karya,” ujar Ketua Komite Musik DKJ Arham Aryadi pada konferensi pers di Teater Kecil, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis, 14 September 2023.

Komite Musik DKJ, Arham mengatakan, kembali membebaskan tema dari ajang ini pada sedia kala, setelah sempat mengotakkan tema-tema tertentu selama beberapa tahun terakhir.

Arham menyebut, selain untuk bebas berekspresi, Pekan Komponis Indonesia kali ini menjadi lebih dinamis dan berwarna.

Baca Juga: Inovatif! TTS NTT Hadirkan Teknologi Pengubah Udara Jadi Air Bersih

Keuntungan dengan tidak adanya tema yang ditetapkan, kelima komponis atau komposer yang tampil juga sangat unik dan beragam.

“Justru ini jadinya menarik, ada musik elektroniknya, ada yang menggunakan instrumen tradisi, instrumen barat, ada tari, ada yang aleatorik, generatif, ada juga eksperimental. Jadi sangat variatif penawarannya, jadi, wah, ada yang baru lagi, ada yang baru lagi,” jelas Arham.

Hadi Suhendra (Padang), Hery Kristian (Yogyakarta), Marisa Sharon Hartanto (Jakarta), Stevie Jonathan Sutanto (Jakarta), dan Yashinta Anggar Kusuma (Bali) merupakan lima komposer yang terpilih untuk tampil berasal dari daerah-daerah di Indonesia.

Menurut Arham, selain program unggulan Komite Musik DKJ yang pertama kali digelar perdana pada tahun 1979 itu, juga menjadi wadah bagi para komposer untuk bertukar pengetahuan, hingga menghasilkan musik baru.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x