Sumber Daya manusia dan alam di Jazira Arab kala itu sangat memprihatinkan. Itulah yang terjadi sesaat sebelum turunnya Al-Quran.
Baca Juga: Penjelasan Imam Al-Ghazali Tentang Sikap Riya Dalam Amal dan Ibadah
Jazirah Arab setelah turunnya Al-Quran
Setelah diutusnya Nabi, hingga turunnya Al-Quran, kaum Muslimin berubah. Wilayah Islam pun meluas hingga ke wilayah Persia dan Romawi.
Tidak hanya itu, bahkan, umat Islam pernah memimpin sepertiga dari belahan dunia, menutup dua peradaban besar.
Muncul pertanyaan: bagaimana kaum Muslimin dari yang tertinggal lalu mengalami kemajuan pesat?
Al-Qur'anlah jawabannya. Umat muslim kala itu mampu menguasai dan memimpin peradaban bukan karena sumber daya alam melimpah (minyak bumi belum ditemukan), tetapi karena dasyatnya Al-Quran yang mereka imani dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Lirik Mughrom Arab, Latin, dan Arti, Sholawat Mughrom Qolbi Bihubbika Mughrom
Al-Quran ibarat aplikasi kebangkitan dan kemajuan. Siapa pun, lembaga apa pun, bahkan lingkup negara sekalipun, jika ingin bangkit dan maju, harus berbenah dengan menginstal Al-Quran ke dalam diri dan lingkup lembag masing-masing.
Jawaban itu bernama Al-Quran