Wajib Tahu! Dua Fase Nuzulul Qur'an dan Tahapan Turunnya Al-Quran

- 7 April 2023, 15:45 WIB
Ilsutrasi - Wajib Tahu! Dua Fase Nuzulul Qur'an dan Tahapan Turunnya Al-Quran
Ilsutrasi - Wajib Tahu! Dua Fase Nuzulul Qur'an dan Tahapan Turunnya Al-Quran /Pixabay/

KILAS KLATEN - Nuzulul Qur’an diperingati setiap tahun oleh masyarakat terutama pada bulan Ramadhan.

Peristiwa mulia turunnya Al-Qur’an ini merupakan peristiwa agung yang patut disyukuri oleh umat masnusia dan makhluk semesta alam.  

Proses Turunnya Al Qur’an Mengalami Dua Fase.

Fase pertama, Allah menurunkan Al-Qur’an dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia.

Fase kedua, Allah menurunkan Al-Qur’an dari langit dunia ke bumi.  

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni dalam Kitab At-Tibyan fi Ulumil Qur’an menjelaskan antara lain nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an, hikmah penurunan Al-Qur’an secara bertahap, metodologi penulisan dan kodifikasi Al-Qur’an.

 للقرآن الكريم تنزلان الأول من اللوح المحفوظ إلى السماء الدنيا جملة واحدة في ليلة القدر، الثاني من السماء الدنيا إلى الأرض مفرقا في مدة ثلاث وعشرين سنة  

Artinya, “Al-Qur’an diturunkan pada dua fase: pertama, dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia (Baitul Izzah) sekaligus pada malam Lailatul Qadar; kedua, dari langit dunia ke bumi secara bertahap selama 23 tahun,” (Muhammad Ali As-Shabuni, At-Tibyan fi Ulumil Qur’an, [Jakarta, Darul Mawahib Al-Islamiyah: 2016 M], halaman 33). 

Baca Juga: Kisah Malam Lailatul Qadar yang Umat Muslim Wajib Ketahui 

Surat As-Syura ayat 1-3, Surat Al-Qadar ayat 1-2, dan Surat Al-Baqarah ayat 185 menunjukkan bahwa Al-Qur’an diturunkan melalui perantara malaikat Jibril as pada fase pertama, yaitu dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia atau Baitul Izzah.  

Adapun Surat Al-Isra ayat 106 dan Surat Al-Furqan ayat 32 menjelaskan nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an pada fase kedua, yaitu penurunan Al-Qur’an dari Baitul Izzah ke bumi secara bertahap selama 23 tahun sesuai kebutuhan, yaitu selama Nabi Muhammad saw diutus sebagai rasul pada usi 40 hingga wafat pada usia 62-63 tahun.  

Fase kedua nuzulul Qur’an membedakan proses turunnya Al-Qur’an dan kitab suci sebelumnya.

Kalau kitab suci sebelumnya diturunkan sekaligus, Al-Qur’an diturunkan pada fase kedua secara bertahap selama 23 tahun.  

Fase kedua penurunan Al-Qur’an secara bertahap selama 23 tahun ini mengandung banyak hikmah.

Syekh Muhammad Ali As-Shabuni menyebut sedikitnya enam hikmah agung penurunan Al-Qur’an secara bertahap, salah satunya membuat perubahan norma sosial secara bertahap.  

Nuzulul Qur’an atau proses turun Al-Qur’an merupakan anugerah besar bagi umat manusia.

Allah memuliakan umat manusia dengan menurunkan Al-Qur’an sebagai penutup kitab suci sebelumnya.

Allah menurunkan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup dan obat atas penyakit sosial yang mengakar di masyarakat Arab seperti minuman, judi, zina, kadiah muamalah, dan norma-norma perkawinan jahiliyah.

Tahapan Turunnya Al-Quran

Alqur’an yang mulia diturunkan oleh Allah SWT dalam tiga tahapan sebagai berikut:
 

1. Tahap pertama, Alqur’an diturunkan ke Lauhul Mahfudz

Pada tahap ini, Alqur’an diturunkan dengan cara dan pada waktu yang tidak diketahui kecuali oleh Allah sendiri dan oleh siapa yang mendapat izin-Nya untuk mengetahui beberapa perkara ghaib. Adanya tahapan ini, didasarkan pada firman Allah SWT sebagai berikut:

“Bahkan yang didustakan mereka itu ialah Alqur’an yang mulia, yang (tersimpan) dalam Lauhul Mahfudz”.

2. Tahap kedua, Alquran diturunkan ke langit dunia

Pada tahap ini, Alqur’an diturunkan dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzah di langit dunia secara sekaligus, pada malam Lailatul Qadar di bulan Ramadhan.

Hal ini didasarkan pada ayat-ayat Alqur’an dan hadits-hadits yang sah sebagai berikut:

Firman Allah:

“Sesungguhnya kami menurunkannya (Alqur’an) pada suatu malam yang diberkati”. (QS, Ad-Dukhan, 44: 3)

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Alquran) pada malam kemuliaan.” (QS, Al-Qadar, 97: 1)

Bulan Ramadhan, (yaitu) bulan yang didalamnya diturunkan (permulaan) Alqur’an.” (QS, Al-Baqarah, 2: 185)

Ibnu ‘Abbas berkata:

“Sesungguhnya dia (Alqur’an) diturunkan pada bulan Ramadhan, di malam kemuliaan (Lailatul Qadar), (yaitu) di malam yang diberkati (Lailatul Mubarakatun), secara sekaligus, kemudian diturunkan secara berangsur-angsur dalam beberapa bulan dan hari.” (H.R. Ibnu Hatim dan Ibnu Mardawaih)

Rahasia yang terkandung dalam penurunan Alqur’an secara sekaligus dari Lauhul Mahfudz ke Baitul ‘Izzati di langit dunia, dikemukakan oleh Abu Sy-Syamah dalam kitabnya al-Mursyidul Wajizu, yaitu “menyatakan keagungan Alqur’an dan kebesaran penerimanya, Nabi Muhammad SAW, melalui cara pemberitahuan kepada penghuni langit yang tujuh bahwa Kitab terakhir yang diturunkan kepada Rasul penutup dari umat pilihan, sungguh telah diambang pintu dan niscaya akan segera diturunkan kepadanya”.
 

3. Tahap ketiga, Alqur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW

Pada tahap yang terakhir ini, Alqur’an diturunkan dari langit dunia ke dalam hati Nabi Muhammad SAW melalui melalui Malaikat Jibril secara berangsur-angsur.
 

Allah berfirman:

“Katakanlah: Barangsiapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Alqur’an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah; membenarkan kitab-kitab sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman”. (QS. Al-Baqarah, 2: 97)

“Dan Alqur’an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia dan Kami menurunkannya bagian demi bagian”. (QS, Al-Isra’, 17: 106).***
 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x