Keutamaan Menjaga Lisan dan Bahaya Tidak Menjaganya yang Umat Muslim Wajib Tahu

- 12 April 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi - Keutamaan Menjaga Lisan dan Bahaya Tidak Menjaganya yang Umat Muslim Wajib Tahu
Ilustrasi - Keutamaan Menjaga Lisan dan Bahaya Tidak Menjaganya yang Umat Muslim Wajib Tahu /Keira Burton/pexels

KILAS KLATEN - Saat ini kita memasuki perkembangan zaman yang modern, dalam perkembangan zaman ini kita akan dengan mudah untuk membagikan berbagai macam informasi dari media social, baik dalam bentuk foto, video, maupun link dari artikel yang dibuat di berbagai media.

Dengan adanya media sosial ini dapat memudahkan kita dalam mencari berbagai informasi, namun tidak semua memiliki sisi positif saja, setiap sesuatu pasti ada sisi positif dan negative nya sendiri, seperti hal nya menjaga lisan, menjaga lisan adalah sesuatu yang tidak mudah untuk dilakukan.

kebaikan, seperti mengucapkan kalimat yang paling agung dan paling berat timbangannya di hari akhirat, yaitu kalimat tauhid: Laa Ilaaha Illallah Muhammadur-Rasulullah, kalimat-kalimat dzikir, dakwah di jalan Allah, perkataan-perkataan santun dan lemah lembut yang menjadi perhiasan terbaik bagi seseorang.

Akumulasi dari berbagai kebaikan adalah ketenangan jiwa dan mengundang simpati dari orang lain, bahkan tidak tanggung-tanggung Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjanjikan surga sebagaimana yang tersebut dalam sabdanya:

“Barangsiapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara kumis dan jenggotnya (lisan dan dua bibir) dan apa yang ada di antara dua pahanya (kemaluan), maka aku jamin baginya syurga” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi dan Ahmad).

Baca Juga: Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar yang Perlu Diketahui, Salah Satunya Matahari Terbit dengan Teduh

Syekh Abdurrahman As-Sa'di dalam tafsirnya Jilid 5 halaman 418 menjelaskan, bahwa: tiga ayat ini menyebutkan tentang dua kelompok nikmat Allah Ta'ala pada manusia. Yaitu nikmat duniawi dan nikmat diniyah. Perkataaan ‘aynayn (dua mata), lisan (lidah) dan syafatain (dua bibir) merupakan nikmat-nikmat duniawi yang sangat penting, yang berfungsi untuk keindahan, penglihatan dan komunikasi, sedangkan nikmat diniyah disebutkan dalam redaksi ayat:

“wahadaynahun najdayn (dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan; Yang dimaksud dengan dua jalan ialah jalan kebaikan dan jalan kejahatan).

Dari penjelasan Syekh di atas, menunjukkan bahwa lidah pada manusia memiliki berbagai fungsi, dan diantara fungsinya yang paling spesifik dan paling penting adalah sebagai alat komunikasi. Hewan juga memiliki lidah tetapi tidak berfungsi sebagai alat komunikasi. Dengan alat yang kecil ini sebagian besar kebutuhan manusia dapat terpenuhi, sebab hal-hal yang terpendam dalam hati dapat diungkapkan dengan jelas.

Jika Allah Subhanahu Wata’ala memberikan nikmat lisan secara gratis, itu tidak bermakna kita boleh berbicara menurut kehendak hawa nafsu. Yang dikehendaki oleh Sang Pemberi nikmat adalah bersyukur kepadaNya dengan cara memanfaatkan lisan sesuai dengan tuntunan dan syari’atNya. Anggota tubuh yang satu ini memang tidak tersusun atas tulang-belulang seperti anggota tubuh lainnya.

Akan tetapi jika digunakan tidak sesuai dengan aturan Pemberian, maka lisan seperti ini bisa lebih tajam dari pedang terhunus. Karena itu ada sebuah pepatah dalam bahasa Indonesia menyebutkan: “Mulutmu adalah harimaumu” dan sebuah pepatah Arab menyatakan: “Salamatul insan fi hifzhil lisan” (Keselamatan manusia sangat tergantung pada penjagaan lisannya).

Sebaliknya, jika lisan digunakan sesuai tuntunan syari’at-Nya, maka lisan akan memproduksi berbagai kebaikan, seperti mengucapkan kalimat yang paling agung dan paling berat timbangannya di hari akhirat, yaitu kalimat tauhid: Laa Ilaaha Illallah Muhammadur-Rasulullah, kalimat-kalimat dzikir, dakwah di jalan Allah, perkataan-perkataan santun dan lemah lembut yang menjadi perhiasan terbaik bagi seseorang.

Baca Juga: Teks Kultum Singkat Puasa Ramadhan, Tema Akhlak Baik Kepada Teman

Akumulasi dari berbagai kebaikan adalah ketenangan jiwa dan mengundang simpati dari orang lain, bahkan tidak tanggung-tanggung Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menjanjikan surga sebagaimana yang tersebut dalam sabdanya: “Barangsiapa yang menjamin bagiku apa yang ada di antara kumis dan jenggotnya (lisan dan dua bibir) dan apa yang ada di antara dua pahanya (kemaluan), maka aku jamin baginya syurga” (HR. Bukhari, At-Tirmidzi dan Ahmad).

Nah itulah keutamaan menjaga lisan dan bahaya tidak menjaganya, semoga informasi dapat membantu.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah