KILAS KLATEN - Menikah adalah ibadah, mengapa begitu? Menurut ulama Quraish Shihab menyatakan bahwa “ salah satu fitrah manusia adalah hidup berpasangan.
Untuk itu memberi tuntunan tentang pernikahan. Nabi bersabda menikah adalah salah satu sunnahku.” Menikah adalah salah satu Sunnah nabi, meskipun Sunnah namun menikah adalah ibadah yang sangat dianjurkan.
Menikah bagi orang yang sudah mampu, mampu dalam arti, ada calonnya, mampu secara lahir batin, ilmu agama, terlebih siap menjalani ibadah paling panjang dan hanya terjadi sekali seumur hidup, terkecuali jika salah satu diantara kalian menghadap Allah lebih dahulu.
Ini mengapa segala doa harapan untuk menghadirkan kebahagiaan rumah tangga sudah dilantunkan sejak mempersiapkan pernikahan.
Dan salah satu persiapan yang juga menjadi perhatian penting bagi sebagian calon pengantin adalah pemilihan tanggal pernikahan. Meski pada prinsipnya hukum Islam tidak pernah melarang waktu-waktu tertentu untuk menikah, namun lima bulan berikut dianggap baik berdasarkan pernikahan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Menikah di Bulan Syawal Akan Datangkan Sial, Benarkah?
Bulan Baik untuk Menikah
-
Rabiul Awal adalah bulan kelahiran Rasulullah SAW
Keistimewaan bulan ini semakin bertambah karena tepat pada 10 Rabiul Awal, Rasulullah SAW menikah dengan Khadijah Binti Khuwailid di kota Mekah.
-
Bulan Syawal
Quraish Shihab bercerita pada masa Arab Jahiliah, mengadakan pernikahan di bulan Syawal akan mengundang kesialan malah bahkan berujung pada perceraian.
Kepercayaan ini sangat menyimpang dan ditolak oleh Rasulullah SAW melalui pernikahannya dengan Aisyah. Inilah mengapa kemudian beberapa ulama menganjurkan menikah di bulan Syawal karena mengikuti Rasulullah SAW yang menikah di bulan ini.
"Namun perlu digaris-bawahi bahwa semua hari, semua bulan itu baik, jadi tidak ada larangan sama sekali untuk melaksanakan pernikahan di bulan-bulan tertentu. Sehingga jika seseorang sudah mampu dan siap untuk menikah, baik di bulan selain Syawal maka itu tetap dianjurkan dan sebaiknya disegerakan, agar tidak terjadi mudarat karena adanya penundaan untuk melaksanakan ibadah ini." Demikian Quraish Shihab mengingatkan.
-
Bulan Muharram
Banyak orang yang mengklaim kalau menikah di bulan Muharram akan mendatangkan malapetaka? Benarkah demikian? Klaim ini tidak berdasar karena tanpa ada landasan agama yang jelas, yaitu larangan untuk menikah di bulan Muharram.
Apalagi justru bulan Muharram inilah Rasulullah SAW menikah dengan Ummu Habibah Ramlah binti Abu Sufyan dan juga seorang perempuan Israel, Shafiyyah binti Huyay bin Akhtab.
Baca Juga: 7 Pembahasan yang Wajib Dibahas bersama Pasangan sebelum Menikah
-
Bulan Safar
Sama seperti bulan Muharram, menikah di bulan Safar pun dianggap bukan waktu yang baik untuk mengikat janji setia.
Padahal bulan Safar memiliki cerita istimewa tersendiri bagi Rasulullah SAW. Di bulan inilah Rasulullah SAW menikahkan putrinya sendiri, Fathimah.
-
Bulan Dzulqa'dah
Yang istimewa dari bulan Dzulqa'dah ini adalah Allah SWT dan Rasulullah SAW menyebutkan bulan ini sebagai salah satu dari empat bulan yang disebut sebagai bulan mulia.
Tepat di bulan ini juga, Rasulullah SAW menikahi Zainab binti Jahsyi bin Royab dan seorang janda berusia lanjut, Maimunah binti Al-Haris.
Bulan Dzulqa'dah sering diidentikan dengan lambang ketenangan karena terletak di antara dua hari raya, yaitu Idul Fitri di bulan Syawal dan Idul Adha di bulan Dzulhijjah.
Itulah bulan baik untuk menikah menurut islam, semoga informasi ini dapat membantu.***