KILAS KLATEN – Banyak orang yang memiliki perasaan campur aduk atas perubahan nama Twitter menjadi X, sebagai persiapan untuk bertransformasi menuju visi pemiliknya, Elon Musk, sebagai "aplikasi segalanya".
Namun di App Store AS, para pengguna Twitter melampiaskan kekesalan mereka atas perubahan nama tersebut, yang menyebabkan lonjakan ulasan negatif bintang satu, sebuah analisis baru menunjukkan. Menurut data dari perusahaan intelijen pasar Sensor Tower, hampir 78% dari semua ulasan iOS di AS tentang aplikasi X yang baru berganti nama menjadi ulasan bintang 1 sejak 24 Juli, hari peresmian perubahan nama tersebut, dibandingkan dengan hanya 50% selama dua minggu sebelumnya.
Ulasan bintang satu yang baru merupakan tanggapan langsung terhadap perubahan nama, menurut catatan Sensor Tower, karena para pengguna menulis bahwa mereka kecewa dengan logo dan nama baru tersebut. Namun, perubahan nama ini bukan berita buruk bagi perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter ini.
Baca Juga: Fitur Baru Twitter Blue (XBlue), Apa Saja Keuntungannya?
Faktanya, data Sensor Tower menunjukkan bahwa penginstalan X di seluruh dunia tumbuh 20% dari minggu ke minggu setelah rebranding. Ada juga peningkatan 3-4% dalam pertumbuhan pengguna mingguan.
Awal bulan ini, CEO X, Linda Yaccarino, mengklaim bahwa penggunaan aplikasi ini mencapai titik tertinggi sepanjang masa, dan pada tanggal 28 Juli, pemilik X, Elon Musk, mengumumkan bahwa pengguna bulanan telah mencapai titik tertinggi tahun ini. Namun, tidak ada satu pun dari kedua eksekutif tersebut yang memberikan tanggal dan waktu yang tepat ketika penggunaan mencapai puncaknya.
Terlepas dari pertumbuhan tersebut, analisis Sensor Tower juga mengungkapkan beberapa angka yang mengkhawatirkan. Menurut panelnya, waktu yang dihabiskan per pengguna turun 7% dalam seminggu, dan sesi harian per pengguna turun 6% setelah penggantian nama aplikasi menjadi X.
Baca Juga: Calon Saingan Twitter, T2, Menambahkan Fitur DM, Threads Kapan?
Tentu saja, perubahan nama yang dramatis seperti itu kemungkinan besar akan menimbulkan reaksi keras. Bisa dibilang, Twitter bukanlah perusahaan yang sukses di bawah kepemimpinan sebelumnya, sehingga ada beberapa alasan di balik perubahan besar-besaran pada aplikasi ini dan tujuan yang baru. Namun, masih harus dilihat apakah X dapat berkembang setelah kehilangan kepercayaan dan niat baik dari beberapa pengguna lama Twitter dalam prosesnya.***