Carbon Maps Membantu Industri Makanan Mengurangi Dampak Iklim

- 20 Februari 2023, 15:08 WIB
Aneka Menu Makanan Legendaris Khas Jawa Timur
Aneka Menu Makanan Legendaris Khas Jawa Timur /Tangkapan Layar Devina Hermawan YouTube Channel/

KILAS KLATEN – Carbon Maps adalah startup Prancis baru yang mengumpulkan $4,3 juta (€4 juta) hanya beberapa minggu setelah peluncurannya. Perusahaan sedang membangun platform perangkat lunak sebagai layanan untuk industri makanan sehingga mereka dapat melacak dampak lingkungan dari setiap produk mereka di barisan mereka. Platform ini dapat digunakan sebagai dasar untuk peringkat ramah lingkungan.

 

Meskipun ada beberapa startup penghitungan karbon seperti Greenly, Sweep, Persefoni, dan Watershed, Carbon Maps bukanlah pesaing yang tepat karena tidak menghitung emisi karbon perusahaan secara keseluruhan. Itu juga tidak fokus pada emisi karbon secara eksklusif. Carbon Maps berfokus pada industri makanan dan mengevaluasi dampak lingkungan dari produk, bukan perusahaan.

Carbon Maps didirikan bersama oleh Patrick Asdaghi, Jérémie Wainstain, dan Estelle Huynh, perusahaan ini berhasil mengumpulkan benih dengan Breega dan Samaipata, kedua perusahaan VC ini telah berinvestasi di startup Asdaghi sebelumnya, FoodChéri. FoodChéri adalah perusahaan pengiriman makanan lengkap yang mendesain makanannya sendiri dan menjualnya langsung ke pelanggan akhir dengan fokus penting pada makanan sehat. Itu juga mengoperasikan Seazon, perusahaan saudara untuk pengiriman batch. Startup ini diakuisisi oleh Sodexo beberapa tahun lalu.

BACA JUGA: Disney Strange World dan Mitologi Klasik Dunia Penyu Soal Perubahan Iklim

Dan, Asdaghi bukan satu-satunya yang melihat rantai pasokan industri makanan. Di Prancis, beberapa perusahaan mulai mengerjakan skor ramah lingkungan dengan badan publik (ADEME) yang mengawasi proyek tersebut. Uni Eropa bahkan sedang mengerjakan standar, Product Environmental Footprint (PEF).

“Elemen kunci dalam eco-score baru yang akan datang adalah bahwa akan ada beberapa perbedaan dalam kategori produk karena bahan dan metode bercocok tanam berbeda,” kata Asdaghi. “Ini akan mempertimbangkan dampak karbon, tetapi juga keanekaragaman hayati, konsumsi air, dan kesejahteraan hewan.”

Sejauh ini, Carbon Maps bekerja dengan dua perusahaan dalam program percontohan karena akan membutuhkan banyak pekerjaan untuk mencakup setiap vertikal di industri makanan. Startup membuat model dengan kriteria sebanyak mungkin untuk menghitung dampak dari setiap kriteria. Ini menggunakan data dari sumber standar seperti Protokol GHG, IPCC, ISO 14040 dan 14044.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Techcrunch


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x