Platform Kloning Suara Yang Menyerupai AI Menghasilkan $8 Juta

- 13 Juli 2023, 16:09 WIB
Ilustrasi AI
Ilustrasi AI /Leeway Hertz

KILAS KLATEN – Resemble AI, sebuah platform yang menggunakan AI generatif untuk mengkloning suara yang terdengar realistis, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan $8 juta dalam putaran pendanaan Seri A yang dipimpin oleh Javelin Venture Partners, dengan partisipasi dari Craft Ventures dan Ubiquity Ventures.

Pendanaan ini, yang menjadikan total dana yang terkumpul menjadi $12 juta, akan digunakan untuk mengembangkan lebih lanjut produk enterprise Resemble dan menggandakan jumlah timnya menjadi lebih dari 40 orang pada akhir tahun ini, ujar salah satu pendiri dan CEO Resemble, Zohaib Ahmed.

Baca Juga: Kakao Meningkatkan Permainannya Dalam AI Generatif Dengan Karlo 2.0

"Teknologi Resemble digunakan oleh beberapa perusahaan media terbesar di dunia untuk membuat konten yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan," kata Ahmed kepada TechCrunch dalam sebuah wawancara email.

Resemble didirikan pada tahun 2019 oleh Ahmed dan Saqib Muhammad setelah keduanya mengamati bahwa suara dalam video game tidak dapat mengikuti perkembangan versi yang sering terjadi pada game itu sendiri. Ahmed sebelumnya bekerja di Magic Leap sebagai insinyur perangkat lunak utama, setelah sebelumnya bekerja di BlackBerry dan Hipmunk.

Resemble dimulai dari yang kecil, dengan fokus utama pada kasus penggunaan game. Namun platform ini berkembang dengan menawarkan teknologi AI yang dapat "mentransfer" suara ke bahasa lain, menghasilkan pesan yang dipersonalisasi dari pengisi suara, dan membuat agen percakapan real-time.

Baca Juga: Shutterstock Memperluas Kerja Sama Dengan Openai Untuk Membangun Alat Bantu AI Generatif

Resemble hanyalah salah satu pemain di pasar yang berkembang pesat untuk AI suara generatif. Papercup, Deepdub, ElevenLabs, Respeecher, Acapela, dan Voice.ai adalah beberapa vendor startup yang lebih terkenal yang menyediakan alat AI untuk mengkloning dan menghasilkan suara, belum lagi perusahaan-perusahaan teknologi besar seperti AWS, Azure, dan Google Cloud.

Untuk mencegah teknologi ini disalahgunakan untuk kejahatan, Ahmed pun menegaskan.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Techcrunch


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah