Network
KILAS KLATEN -Dalam situasi ekonomi yang tidak pasti Menaker mengaku jika pengangguran di Indonesia turun sejak pandemi.
Berdasarkan keterangan dari Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, tingkat pengangguran terbuka di Indonesia mengalami tren penurunan dua tahun terakhir.
"Alhamdulillah atas kerja keras stakeholder ini, pengangguran bisa kita turun menjadi 5,83 persen," ungkap Ida dalam acara Festival Pelatihan Vokasi, Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat, Minggu 30 OKtober 2022.
Ida memaparkan setiap tahun Indonesia mengalami penambahan jumlah angkatan kerja baru, sebesar 4,2 juta orang.
Menurut Ida Fauziyah penambahan ini merupakan dampak dari bonus demografi yang akan mengalami peningkatan pada usia produktif.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tetap Membara, Meski Ditengah Bayang Resesi, IMF Beri Pujian
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Tetap Membara, Meski Ditengah Bayang Resesi, IMF Beri Pujian
Diperkirakan peningkatan usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030.
Ida juga menuturkan penurunan angka pengangguran ini berkat keberhasilan kebijakan yang diterapkan oleh Presiden Jokowi.
Jokowi fokus dalam meningkatkan sumber daya manusia di Indonesia melalui penguatan vokasi.
Seperti yang tertuang pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2020-2024.
Namun menurut Ida walaupun jumlah pengangguran dapat sedikit teratasi, pada tahun 2023 Indonesia masih akan menghadapi ancaman resesi global.
"Kondisi kita saat ini membaik, tapi permasalahan lain muncul termasuk ancaman resesi global yang naudzubillah min dzalik mudah-mudahan tidak berdampak ke sektor yang seperti kita ketahui, kita hindari terjadinya pemutusan hubungan kerja secara massal,"jelas Ida.
Disatu sisi saat ini sejumlah wilayah di Indonesia sudah terkena imbas PHK. Bahkan Jawa Barat terdapat 79.000 pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja.***
