OJK : Pertama Kalinya Indeks Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi 1,28 Persen Daripada Laki-laki

- 22 November 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi - OJK : Pertama Kalinya Indeks Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi 1,28 Persen Daripada Laki-laki
Ilustrasi - OJK : Pertama Kalinya Indeks Literasi Keuangan Perempuan Lebih Tinggi 1,28 Persen Daripada Laki-laki /pexels/Kuncheek

KILAS KLATEN - Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi  dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari menyebut gap antara indeks inklusi dengan indeks literasi keuangan menurun pada 2022.

Menurut data Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2020, gap antara indeks inklusi keuangan dengan indeks literasi keuangan menurun menjadi 35,42 persen dari sebelimnya 38,16 persen.

“Selalu kita utamakan agar gap ini semakin mengecil, kalau inklusinya tingga itu bagus, tapi kalau indeksnya jauh dari indekst literasi ini juga akan menjadi masalah, karena artinya banyak masyarakat yang menggunakan produksI jasa keuangan tanpa memahami,” kata Friderica.

Dari sisi gender, indeks literasi keuangan perempuan mencapai 50,33 persen atau untuk pertama kalinya melebihi indeks literasi  laki-laki yang hanya 49,05.

Baca Juga: Satgas Waspada Investasi OJK: Kasus Mahasiswa IPB Modus Penipuan Penjualan Toko Online

“Ini hasil dari bagaimana OJK menempatkan perempuan sebagai kelompok prioritas untuk mendapatkan literasi dan edukasi keuangan, karena kami memandang perempuan berperan mengelola keuangan keluarga serta mendidik dan memberikan edukasi keuangan kepada anaknya,” tambah Friderica.

Namun demikian gap antara indeks inklusi keuangan kota dengan desa menurun menjadi 4,04 persen di tahun 2019, demikian pula gap literasi keuangan kota dan desa menurun menjadi 2,1 persen dari 6,88 persen.

“Hal ini sejalan dengan startegi pelaksanaan edukasi keuangan OJK, yaitu meningkatkan kuantitas pelaksanaan edukasi keuangan di desa. Ini sejalan dengan banyaknya kasus penipuan berkedok investasi yang dialami warga desa karena akses informasi yang terbatas,” tambahnya.

Selain karena fator diatas perhatian masyarakat Indonesia mengenai literasi keuangan juga naik setelah topik resesi ekonomi naik dan hype di berbagai platform media sosial.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah