Mengenal Generasi Sandwich Istilah yang Sedang Trend Belakangan ini dan Cara Mengatasinya

17 Maret 2023, 20:45 WIB
Pentingnya Memutus Rantai Generasi “Sandwich” untuk Mencapai Masa Depan yang Cemerlang /Pexels/Jonathan Borba

KILAS KLATEN - Belakangan ini banyak istilah yang menggambarkan generasi, mulai dari generasi Z, generasi milenial, generasi strawberry dan kini ada istilah baru, yakni generasi sandwich.

Nah apakah kamu merupakan salah satu orang yang sudah berkeluarga, punya anak dan masih harus membiayai orang tua? Nah, jika iya, maka kamu termasuk dalam golongan generasi sandwich.

Kenapa dinamakan generasi sandwich? Karena Generasi sandwich adalah gambaran orang-orang dewasa yang harus menanggung hidup tiga generasi, yaitu orang tuanya, dirinya sendiri, dan anak ataupun adiknya. Kondisi tersebut dianalogikan seperti roti lapis.

Roti bagian atas adalah orang tua, bagian bawahnya anak, dan daging yang terhimpit di antara keduanya adalah diri kita sendiri.

Generasi sandwich ini bisa terjadi pada siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. Dan biasanya mereka yang terhimpit pada rentang usia 30-50 tahun.

Nah untuk lebih jelas nya dalam mengenal generasi sandwich, berikut penjelasannya yang wajib kamu ketahui.

Baca Juga: Mengenal Arti Generasi Strawberry, Istilah yang Sedang Trend Belakangan ini

Pengertian generasi sandwich

Gampangnya, sandwich generation adalah istilah untuk menggambarkan posisi finansial yang terjepit di antara dua generasi. Posisi terjepit ini ibarat daging isi di roti lapis. Keadaan ini merujuk pada orang dengan tanggung jawab ganda yang harus menghidupi generasi atas dan bawahnya.

Generasi atasnya adalah orang tua dan mertua, sementara di bawahnya adalah anak hingga cucunya. Selain punya tanggungan, para sandwichers juga harus menghidupi dirinya sendiri, bukan?

Kebayang, ya, beratnya? Kondisi seperti ini tentu bikin mereka jadi lebih emosional dan tertekan secara mental, bahkan berpengaruh terhadap kesehatan fisik.

Ada beberapa faktor munculnya sandwich generation mulai dari kurangnya kemampuan finansial hingga pola pikir anak sebagai aset investasi. Yuk, kita bahas satu per satu penyebab kemunculannya!

  1. Kurangnya Kemampuan Finansial

Faktor utama dari kemunculan generasi sandwich adalah dari segi finansial. Biasanya, keadaan ekonomi keluarga yang pas-pasan memungkinkan seseorang tidak bisa mempersiapkan masa tuanya dengan baik.

  1. Lanjutan Rantai dari Generasi Sebelumnya

Kebanyakan dari sandwichers adalah penerus dari generasi sebelumnya yang terjepit seperti roti lapis juga. Dengan banyaknya anggota keluarga yang jadi tanggungan dan pendapatan yang pas-pasan, tentu membuat pengeluaran membengkak. Alhasil jadi sulit menabung.

  1. Pola Pikir Anak Adalah Aset Investasi

Tidak sedikit yang punya anggapan bahwa anak adalah investasi masa tua ibarat memanen padi di sawah. Pola pikir seperti ini rasanya sudah ketinggalan zaman, ya. Agar keturunanmu tidak jadi penerus generasi sandwich, perkaya dirimu dengan pengetahuan seputar finansial.

Sisihkan sedikit demi sedikit sedari muda untuk kehidupan sejahtera di masa tua yang nggak perlu merepotkan anak hingga kerabat dekat.

Baca Juga: Generasi Muda Perlu Tingkatkan Literasi Keuangan Guna Memutus Rantai “Sandwich Generation”

Kategori Sandwich Generation

  1. The Traditional

Ciri-ciri dari orang yang masuk ke dalam kategori ini adalah berusia 40–50 tahun dan dihimpit oleh orang tua berusia lanjut dan anaknya yang masih membutuhkan dukungan finansial.

  1. The Club

Kelompok ini berusia antara 30–60 tahun yang harus menanggung beban orang tua, anak, cucu (jika sudah ada), dan kakek-nenek (jika masih hidup).

  1. The Open Faced

Sandwichers dalam kategori ini adalah siapa saja yang terlibat dalam pengasuhan orang tua berusia lanjut, namun bukan pekerjaan profesionalnya. Pekerja profesional yang dimaksud adalah pengurus panti jompo.

Dampak Generasi Sandwich

  1. Lelah Fisik dan Mental

Kehidupan seseorang yang harus menanggung hidup tiga generasi sekaligus tentu tidak mudah. Jadi, wajar banget kondisi fisik dan mentalnya terkuras secara bersamaan. Mereka harus bekerja lebih keras dan lebih lama dibanding orang lain.

  1. Selalu Merasa Bersalah

Meskipun telah bekerja keras, generasi sandwich masih saja sering merasa bersalah. Perasaan tersebut kerap muncul saat ia tidak bisa memenuhi kebutuhan dan kebahagiaan orang tua beserta anaknya.

  1. Dihantui Rasa Khawatir

Selain rasa bersalah, rasa khawatir juga kerap menghantui para sandwiches. Kekhawatiran yang biasa muncul di antaranya: khawatir tidak bisa membiayai orang tua, tidak bisa membayar biaya pendidikan anak, dsb.

Baca Juga: Demi Menghemat Biaya, Nikah di KUA Jadi Tren Generasi Z dan Milenial, Simak Cara Daftar dan Syaratnya

Bagaimana Cara Keluar dari Sandwich Generation?

  1. Membuat Tabungan Berencana
  2. Tambah Sumber Penghasilan
  3. Kerja Sama Dengan Saudara atau Kerabat Terdekat
  4. Siapkan Dana Pensiun
  5. Siapkan Asuransi Kesehatan

Nah demikianlah penjelasan mengenai generasi sandwich, apakah kamu salah satu diantara generasi sandwich? Saya yakin kalian bisa dan kalian kuat untuk melewati semua ini. Karena Allah tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai kemampuannya.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Tags

Terkini

Terpopuler