Ramai Soal Outfit ke Gunung Dipakai ke Cafe, Menyalahi Aturan Fashion?

- 7 Februari 2023, 14:01 WIB
Outfit outdor ke cafe
Outfit outdor ke cafe /arcteryx

KILAS KLATEN - Baru-baru ini, ranah fashion lifestyle sedang hangat membahas masalah gaya berpakaian anak muda yang tidak sesuai pada tempatnya.

Misalnya, memakai jaket dan sepatu yang dirancang untuk dipakai di area terjal seperti bebatuan atau gunung, namun malah dipakai ke cafe atau pusat perbelanjaan. Hal ini tentunya menimbulkan pro dan kontra.

Beberapa orang berpendapat bahwa pakaian memang dirancang sesuai dengan lingkungan atau kondisi tertentu. Jika dipakai tidak pada tempatnya, maka akan menimbulkan kesan tidak nyaman.

Contohnya seperti jaket musim dingin yang cocok dipakai pada musim salju dan akan kurang nyaman jika dipakai saat cuaca panas.

Namun, beberapa orang lain berpendapat bahwa berpakaian itu adalah soal selera dan kenyamanan masing-masing. Ada orang yang nyaman saat memakai jaket tebal di musim panas, maupun sebaliknya.

Baca Juga: Jakarta Fashion Week, PIM Hadirkan Lebih dari 1600 Koleksi Busana Terbaru Karya Pegiat Mode

Beli Pakaian Hanya Karena Fear of Missing Out?

Istilah FOMO atau takut tertinggal/kurang up-to-date ini memang sering terdengar di kalangan anak muda. Wajar saja, sebab di masa remaja semua orang ingin merasakan atau mengikuti hal-hal menarik di sekitarnya, tak terkecuali pada bidang fashion.

Dilansir dari laman Instagram lifestyle @urbansneakersociety, terdapat sebuah postingan yang menunjukkan statement dari salah satu anggota komunitas brand outdoor & sporting goods, Arcyteryx yang menyindir beberapa pengguna lain yang tidak memakai outfit sesuai pada tempatnya.

Hal ini pun menarik perhatian yang bisa dilihat dari beberapa komentar di postingan Instagram tersebut

“Bas.boi Yang penting gak nyusahin” ujar salah satu musisi dan fashion enthusiast Indonesia

Kemudian ada salah satu komentar sekaligus curahan hati dari salah satu netizen

“Bancetcetos Apa bedanya dengan mas2 yang pake tas keril dan sepatu gunung kekampus? Atau abang2 yang pake sepatu futsal ke mall? Atau yang pake baju renang di coffee shop(eh yg satu ini mah katanya emansipasi dan hak deng, ga bisa diganggu gugat ????). Terlepas dari kritik mengenai fungsi dari produk itu sendiri, menurutku bebas2 aja sih pake produk dari suatu brand walaupun secara pemakaian hanya dipakai daily wear.''

''Emang waktu kecil kita paham kalau tas alfina yang kita pake itu khusus buat outdoor, atau celana levi's yang sering kita pake itu fungsinya adalah buat workwear atau pekerja kasar. Yaaa namanya juga fashion, trend nya pasti dinamis. Kita ga bisa nyalahin orang yang pake docmart tapi ga dipadukan dengan jeans, freedperry dan harington jacket. Tapi monggo kalau mau kekeuh dengan pendapat produk itu dipakai sesuai fungsi, yang pasti antum2 yang pake chuck tailor, ataupun AJ belum tentu kan dipake main basket, atau bahkan bisa main basket. Maaf panjang lebar, ikut meramaikan aja min ????????????”.

Baca Juga: Fashion Show dan Musik Daerah Turut Meriahkan Hari Ulang Tahun Ke-45 PP IWSS

Terlepas dari pro dan kontra terkait bagaimana cara orang berpakaian, kita harus tetap menghormati apapun yang mereka pakai selama menyesuaikan adab dan norma yang berlaku.

Pakaian merupakan jenis barang primer, yang seluruh umat manusia wajib punya dan tidak terbatas bagaimana cara memakainya selama mereka nyaman dan percaya diri. Jadi, bagaimana tanggapan kamu mengenai fenomena ini?***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah