Mengenal Munggahan Tradisi Adat Sunda dalam Menyambut Bulan Ramadhan

- 18 Maret 2023, 11:30 WIB
Munggahan , tradisi adat Sunda menyambut bulan ramadhan
Munggahan , tradisi adat Sunda menyambut bulan ramadhan /kuliner_pribumi/Instagram

KILAS KLATEN - Sebentar lagi kita akan memasuki bulan puasa, bulan yang sangat ditunggu-tunggu oleh umat islam, karena bulan ini memiliki beribu makan dan bulan yang penuh berkah, saat menjelang Ramadhan, biasanya ada beberapa tradisi yang kerap dilakukan di masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah tradisi munggahan yang berasal dari suku Sunda provinsi Jawa Barat.

Munggahan ini merupakan tradisi menyambut datangnya bulan Ramadhan yang pada umumnya dilakukan di akhir bulan sya'ban. Atau sekitar 1 minggu dan paling lambat 1-2 hari menjelang bulan Ramadhan. Bentuk pelaksanaan munggahan sendiri memang bervariasi.

Namun pada umumnya kegiatan ini dilakukan dengan cara makan bersama kerabat atau keluarga.

Tak hanya di kawasan jawa barat saja, tradisi munggahan juga dikenal di daerah jawa tengah dengan istilah punggahan.

Kedua tradisi ini merupakan tradisi yang sama, hanya saja berbeda wilayah. Untuk lebih jelasnya mari simak penjelasan berikut.

Baca Juga: Mengenal Nyadran Sebagai Tradisi Masyarakat Jawa Menjelang Ramadhan

Menurut buku Tradisi-tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia dan Dunia tulisan Yeti Nurmayati, Munggahan berasal dari bahasa Sunda yaitu "unggah" yang berarti naik. Secara istilah, Munggahan dapat diartikan naik ke bulan suci atau tinggi derajat.

Tradisi Munggahan sejak dulu hingga kini masih terlaksana dengan baik dan penuh antusias oleh masyarakat Muslim, khususnya yang berada di tanah Sunda.

Tata cara Munggahan sebenarnya tidak terlalu formal, tetapi bisa dibilang bervariasi, yakni:

  1. Berkumpul dengan keluarga dan kerabat
  2. Makan bersama atau sering disebut botram
  3. Saling bermaaf-maafan
  4. Berdoa bersama
  5. Pergi tempat wisata bersama keluarga terdekat
  6. Berziarah ke makam orang tua (nyekar) atau orang-orang saleh

Mengamalkan sedekah pada waktu sehari menjelang bulan puasa atau disebut sedekah munggah. Sedekah sebenarnya sangat dianjurkan dilakukan setiap hari, sedekah munggah hanyalah sebagian tradisi untuk melengkapi munggahan.

Baca Juga: Mengenal Tradisi Ruwahan Menjelang Ramadan dalam Budaya Jawa

Meskipun di setiap daerah memiliki bentuk tradisi yang beragam, tetapi intinya masih memiliki kesamaan. Setiap tradisi merupakan budaya turun temurun yang mau tidak mau harus dipertahankan oleh setiap generasinya.

Tradisi Munggahan memang dimaksudkan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah.

Secara khusus, tujuannya untuk membersihkan diri dari hal-hal yang buruk selama setahun sebelumnya. Selain itu, agar terhindar dari perbuatan yang tidak baik selama menjalankan ibadah puasa di Ramadhan.

Namun, seiring berjalannya waktu tradisi ini telah menjadi kebudayaan dalam rangka meningkatkan tali silaturahmi antar masyarakat. Masyarakat Sunda sendiri terkenal dengan tingkatan emosional kekerabatan yang tinggi.

Masyarakat Sunda juga dikenal sebagai suku yang tidak terbiasa merantau terlalu jauh. Munggahan pun dipilih menjadi bagian dari proses untuk menjaga kekerabatan. Jarak yang dekat memungkinkan mereka untuk munggah.

Nah itulah penjelasan mengenai munggahan sebagai tradisi adat sunda dalam menyambut bulan Ramadhan.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x