Sikap Saling Memaafkan Ternyata Berdampak Positif Untuk Kesehatan Mental Lho! Nomor 2 Poin Paling Penting

- 16 Mei 2023, 13:30 WIB
Ilustrasi gambar berjabat tangan/pixabay
Ilustrasi gambar berjabat tangan/pixabay /Dita Nilan Karlasari/Sikap Saling Memaafkan Ternyata Berdampak Positif Untuk Kesehatan Mental Lho! Nomor 2 Poin Paling Pe

KILAS KLATEN - Secara umum, memaafkan merupakan salah satu cara seseorang dalam melepaskan dendam atau rasa kesal, marah, dan kecewa pada orang lain.

Bukan sekadar berkata ‘maaf’, tetapi memaafkan juga merupakan sebuah medium untuk menunjukkan rasa empati sebagai bentuk pengampunan pada mereka yang telah menyakiti.

Memohon maaf dan memaafkan orang lain tentu saja merupakan pilihan masing-masing individu.

Hal ini juga mungkin cenderung sulit dilakukan oleh beberapa orang, terlebih jika orang yang melakukan kesalahan dirasa belum pantas menerima pengampunan.

Namun banyak orang yang tidak tahu bahwa ketika seseorang saling memaafkan satu sama lain, akan ada banyak manfaat yang didapatkan dari berbagai aspek kesehatan.

Sebaliknya, menyimpan dendam akan suatu permasalahan malah dinilai tidak baik bagi kesehatan fisik maupun mental.

Sikap memaafkan satu sama lain akan memberikan dampak kesehatan pada tubuh untuk tidak mempengaruhi imunitas tubuh kita terhadap serangan virus.

Baca Juga: 3 Manfaat Saling Memaafkan di Hari Lebaran untuk Kesehatan Mental

Manfaat Sifat Saling Memaafkan

Berikut merupakan manfaat saling memaafkan bagi kesehatan tubuh, yakni:

1. Mengurangi Beban Emosional

Ketika seseorang merasa bersalah atau menyalahkan diri sendiri atas kesalahan atau kegagalan yang telah terjadi, itu dapat menjadi beban emosional yang berat.

Memafkan diri sendiri membantu mengurangi beban emosional ini dengan menghadapi dan merelakan kesalahan yang telah terjadi.

Ini memungkinkan Anda untuk melepaskan perasaan bersalah dan mengurangi tekanan emosional yang dapat merusak kesehatan mental dan emosional Anda.

2. Meningkatkan Kualitas Diri

Ini adalah poin yang paling penting. Bila dilihat dari sisi psikologis, memaafkan dapat berdampak baik bagi kualitas hidup seseorang.

Memaafkan dapat meningkatkan kualitas hubungan, baik kepada diri sendiri maupun dengan orang lain.

Jika memiliki masalah dengan orang lain, maka konflik tersebut dapat menimbulkan berbagai emosi negatif, seperti sakit hati, marah, hingga dendam.

Hal ini dapat memicu respons simpatis dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan laju denyut jantung.

Bila berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama, dapat menimbulkan peningkatan tekanan darah, apalagi kalau terbiasa memendam.

Baca Juga: 3 Manfaat Saling Memaafkan di Hari Lebaran untuk Kesehatan Mental

3. Menjauhkan Trauma

Menurut para ahli, memaafkan sangat penting bagi kesehatan mental seseorang yang telah menjadi korban dari kesalahan perlakuan tak menyenangkan orang lain.

Tindakan memaafkan mendorong mereka untuk melangkah ke depan, alih-alih terlibat secara emosional dalam ketidakadilan atau trauma.

Menariknya lagi, ada beragam keistimewaan dari tindakan mulia ini.

Menurut studi, memaafkan terbukti dapat meningkatkan suasana hati, meningkatkan optimisme, dan menjaga dari kemarahan, stres, kecemasan, dan depresi.

Terapi memaafkan seperti Forgiveness and Forgiveness Therapy, dikaitkan dengan perasaan kebahagiaan, harapan, dan optimisme yang lebih besar.

Di samping itu, proses memaafkan juga dapat melindungi  kita dari kondisi serius, seperti kecemasan, depresi, dan gangguan stres pascatrauma.

Ternyata rasa marah, dongkol, kesal, muak, benci, dendam–apapun namanya– bisa mengarahkan tubuh untuk melepaskan hormon stres, seperti kortisol dan adrenalin.

Nah, bila kadar kedua zat kimia tersebut tak stabil dalam tubuh, maka jangan heran stres dan kecemasan akan muncul.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x