KILAS KLATEN – Tidak mudah untuk membayangkan seperti apa film Harry Potter arahan Wes Anderson, tetapi salah satu contoh seni AI mengungkapkan replika yang tepat dari karya Anderson. Sejak debut penyutradaraan Wes Anderson dengan film Bottle Rocket pada tahun 1996, Anderson telah menjadi terkenal dengan gayanya yang cerah dan unik untuk menghidupkan sejumlah alur cerita yang membumi di layar lebar.
Beberapa film Wes Anderson yang menonjolkan gayanya dan mendapatkan banyak penggemar adalah film The Life Aquatic bersama Steve Zissou pada 2004 dan The Grand Budapest Hotel pada 2014, yang terakhir ini juga mendapatkan sembilan nominasi Oscar, termasuk Film Terbaik.
Meskipun mungkin sulit untuk menyandingkan gaya Wes Anderson tersebut dengan dunia Harry Potter, Panorama Channel menggunakan Instagram untuk memamerkan bagaimana AI dapat menampilkan realitas tersebut. Ini bukan pertama kalinya seni AI Harry Potter menampilkan realitas yang sama sekali berbeda, namun hal ini menimbulkan pertanyaan baru tentang gaya film Harry Potter.
Baca Juga: Seni AI Harry Potter Mengubah Setiap Karakter Menjadi Tiruan Pixar
Mempertimbangkan sifat aneh dari Dunia Sihir Harry Potter, sepertinya pilihan yang aneh jika filmnya perlahan-lahan masuk ke dalam kegelapan. Sementara film pertama memiliki banyak cahaya dan humor, film-film selanjutnya diwarnai dengan warna biru dan hitam, berkat kebangkitan Voldemort ke tampuk kekuasaan.
Segala sesuatu yang diselimuti oleh bayangan berpadu dengan baik dengan kebangkitan makhluk jahat yang mengerikan yang berniat untuk membersihkan dunia dari siapa pun yang dianggap kurang sempurna.
Rencana gelap dan jahat Voldemort membutuhkan suasana yang gelap, tapi bukan berarti dunia Harry Potter harus gelap dan suram. Masih ada cahaya di dunia ini, bahkan dengan monster yang menunggu untuk meruntuhkan Hogwarts dan mengendalikan kehidupan para siswanya.
Baca Juga: Warner Bros Umumkan Video Game Harry Potter Terbaru, Quidditch
Film-film Wes Anderson cenderung cukup surealis sehingga mereka masih dapat memberikan kengerian Voldemort dengan baik, sementara juga menjaga agar semuanya tetap ringan. Meskipun memiliki penggemar setia selama penayangannya dan di tahun-tahun berikutnya, film Harry Potter bukanlah akhir dari waralaba ini.
Dengan film reboot Harry Potter yang kontroversial yang sedang dalam proses pembuatan, masih ada kesempatan bagi Dunia Sihir untuk menambahkan beberapa warna yang cerah dan unik pada gaya penyutradaraannya. Jika menggabungkan elemen-elemen dari film Wes Anderson, bisa jadi akan berakhir dengan produk yang meniru efek gambar AI ini dengan baik.***