Still Life membawa kembali kenangan dari masa yang lalu dan mewarnai masa kini dengan nostalgia.
Pergantian musim yang pahit digambarkan dengan pedih oleh keempat anggota, Taeyang sebagai musim semi yang melimpah, Daesung sebagai musim gugur yang termenung, G-Dragon sebagai musim panas yang membara, dan T.O.P sebagai musim dingin yang sepi. Ini bukan hanya sekedar comeback, melainkan juga otobiografi.
Vokal & Rap
Estetika sonik BIGBANG terdiri dari empat suara paling berbeda di industri musik global dan comeback Still Life membawa kembali empat suara ini berharmonisasi.
Vokal dalam lagu ini, yang dipimpin oleh Taeyang dan Daesung, sama segarnya dengan saat BIGBANG pertama kali debut. BIGBANG tetap tidak berubah dari kualitas musiknya. Transisi bait rap G-Dragon dan T.O.P menjadi bagian sakral dalam lagu ini.
Baca Juga: Sejarah Lightstick dan 4 Alasan Penggemar K-Pop Harus Punya Lighstick, Bermula dari G-Dragon Bigbang
Melankolia
Tidak dapat disangkal bahwa Still Life adalah jenis lagu yang dapat membuat pendengarnya menangis. Terlebih, saat BIGBANG mengucapkan selamat tinggal pada masa muda mereka yang bersinar.
Satu adegan G-Dragon di atas panggung dengan Bang Bong menyambutnya seperti bintang di langit malam sambil menyanyikan, "Aku terus mengingat hari-hari indah dan penuh kasih itu," sudah cukup membuat pendengarnya kehilangan ketenangan dan meneteskan air mata.
Kemungkinan