Network
KILAS KLATEN – Seringkali, ketika seorang pahlawan super masa depan memulai debutnya di film pahlawan Marvel Cinematic Universe lainnya, hal ini dapat terasa sedikit dipaksakan bagi para penggemar. Ada beberapa pengkritik awal Captain America: Civil War sebelum Black Panther keluar dan mencuri perhatian, menjadi film klasik instan, yang merasa penampilan T'Challa dalam film tersebut lebih seperti trailer yang diagung-agungkan untuk film baru.
Namun, menonton ulang Civil War mengungkapkan bahwa T'Challa sebenarnya adalah pahlawan yang paling penting dalam film tersebut. Meskipun Civil War tampak sebagai film tentang menghentikan penjahat super, pada intinya, film ini adalah tentang keluarga dan balas dendam.
Banyak karakter dalam film ini kehilangan atau telah kehilangan orang yang dicintai, dan kehilangan tersebut menjadi motivasi bagi tindakan mereka (Steve dan Sharon kehilangan Peggy, Wanda kehilangan hampir semua orang, Tony kehilangan orang tuanya dan Pepper), T'Challa kehilangan ayahnya, Raja T'Chaka, di babak pertama karena pengeboman yang diduga dilakukan oleh Winter Soldier dan menghabiskan sebagian besar film ini dengan motivasi untuk membunuh Bucky sebagai pembalasan dendam.
Baca Juga: MCU Ant-Man 3 Quantumania Akan Mirip dengan Captain America: Civil War
Dalam klimaks film ini, saat Tony dan Steve saling mencabik-cabik satu sama lain sambil larut dalam balas dendam dan kemarahan, T'Challa mendekati pembunuh ayahnya yang sebenarnya, Baron Zemo. Setelah mendengar ceritanya dan mendengarkan dalam diam motivasi Zemo, keinginannya untuk membalas dendam atas kematian keluarganya, T'Challa membuat pilihan dan ucapan yang penting, "Pembalasan dendam telah memakanmu. Hal itu telah memakan mereka. Saya tidak akan membiarkannya memakan saya."
Dia mencabut cakarnya, menghentikan Zemo untuk bunuh diri, dan memilih untuk menawarkan Steve dan Bucky tempat berlindung di Wakanda alih-alih membalas dendam atau membiarkan hal itu mengaburkan penilaiannya. Momen ini sangat penting bagi penyelesaian Civil War.
Dalam banyak hal, Civil War adalah tentang siklus kebencian, atau bagaimana kesedihan, balas dendam, kebencian, dan kekerasan merupakan siklus yang pada akhirnya akan memecah-belah manusia dan, seperti yang dikatakan T'Challa, menghabiskan mereka. Hydra mencuci otak Bucky untuk membunuh Howard dan Maria, yang pada gilirannya menyebabkan Tony membalas dendam dan memutuskan persahabatannya dengan Steve, yang menyebabkan kurangnya persatuan mereka dalam Infinity War, dengan Avengers yang terpecah belah dan tercerai-berai tidak dapat mempertahankan persatuan untuk melawan Thanos.
Kehilangan keluarganya membuat Wanda berusaha membalas dendam kepada Tony di Age of Ultron, yang berujung pada Ultron, yang berujung pada Sokovia, balas dendam Zemo, Wanda kehilangan Vision dan keluarga Avenger-nya, dan akhirnya rumahnya di Westview, yang berujung pada Multiverse of Madness. Siklus kekerasan, balas dendam dan kebencian tidak pernah berakhir.
Baca Juga: Perang Besar Antara Faksi Tony Melawan Steve, Simak Sinopsis Captain America Civil War
Namun, di antara siklus yang tidak pernah berakhir ini, ada seorang pahlawan yang menghentikan siklus tersebut. Pahlawan itu adalah T'Challa. Pembunuhan ayah T'Challa memulai plot film ini dengan Perjanjian Sokovia, upayanya untuk menangkap Bucky memicu manipulasi Zemo, dan keputusannya untuk mengampuni Zemo memutus siklus kebencian.
Dia memilih untuk mengakhiri siklus tersebut daripada membunuh Zemo atau membiarkannya bunuh diri. Berkat T'Challa, film ini berakhir dengan secercah harapan untuk masa depan.***
