Network
KILAS KLATEN – Adaptasi One Piece dari Netflix yang didasarkan pada manga Eiichiro Oda akhirnya mendarat dengan skor Rotten Tomatoes yang mengesankan, yang tampaknya mematahkan kutukan adaptasi anime live action. Serial ini tidak hanya memulai dengan catatan positif tetapi juga sudah dijadwalkan untuk musim kedua.
Mengikuti alur cerita yang sudah mapan dari anime dan manga, serial One Piece live action ini berpusat pada Luffy, yang bermimpi untuk menjadi Raja Bajak Laut dengan menemukan harta karun yang sulit dipahami yang dikenal sebagai One Piece. Dalam pencariannya, ia mengumpulkan sekelompok orang yang tidak cocok dan membentuk Bajak Laut Topi Jerami.
Serial One Piece Netflix yang dipuji karena pemerannya yang sempurna ini juga mendapat pengaruh dari karya sutradara Marc Jobst sebelumnya, The Witcher dan Daredevil. Namun, ia mendekati cerita dari sudut pandang yang berbeda, menekankan pada karakter dan hubungan mereka. Pemahaman yang mendalam ini tercermin dari bagaimana serial live action ini dengan mahir menyampaikan tema yang berakar pada pengalaman karakter.
Baca Juga: Berapa Musim yang Dibutuhkan Netflix untuk Mengadaptasi Anime One Piece?
One Piece dari Netflix memusatkan perhatian pada kebebasan
Sebagai karakter, Luffy melambangkan konsep kebebasan, sebuah tema yang juga tercermin dalam adaptasi live action. Dia berfungsi sebagai pengingat bahwa kebebasan tidak hanya mencakup pembebasan fisik, tetapi juga membebaskan diri dari norma-norma masyarakat dan keterbatasan pribadi.
Dalam menghadapi berbagai tantangan, Luffy dengan teguh berpegang teguh pada keyakinannya. Dia sering menekankan bahwa orang-orang harus bebas mengejar impian mereka dan menjadi diri mereka sendiri, yang dia yakini sebagai esensi dari menjadi bajak laut. Mimpinya untuk menjadi raja bajak laut melambangkan kebebasan tertinggi untuk menjelajahi dunia tanpa batasan.
Baca Juga: Catat! Ini Tanggal Resmi Arc Wano Final Dari One Piece
One Piece dari Netflix Menempatkan Pentingnya Mengejar Mimpi
Hampir sepanjang hidupnya, Luffy memendam sebuah mimpi: menjadi bajak laut. Bahkan sebagai seorang anak, dia memiliki rasa identitas yang jelas dan teguh dalam tekadnya, bahkan tidak mengalah pada kakeknya, seorang wakil laksamana di Marinir bernama Monkey D. Garp.
