Sony Konfirmasi Setengah Dari Game Layanan Tidak Akan Dirilis Hingga Tahun 2025

- 10 November 2023, 08:46 WIB
Ilustrasi Sony
Ilustrasi Sony / /Twitter @Sony/

KILAS KLATEN – Sony telah mengungkapkan bahwa, dari dua belas game layanan langsung yang rencananya akan diluncurkan pada akhir tahun fiskal 2025, setengahnya akan ditunda lebih jauh ke masa depan.

 

Dorongan besar Sony ke dunia game layanan langsung akan memakan waktu lebih lama dari yang direncanakan.

Dalam sebuah panggilan pendapatan, perusahaan Sony mengumumkan bahwa, meskipun sebelumnya mereka berencana untuk merilis 12 judul game langsung dan multipemain pada akhir tahun fiskal 2025, setengah dari jumlah tersebut tidak akan dirilis hingga setelah titik tersebut. Tahun fiskal 2025 berakhir pada Maret 2026.

Baca Juga: Ponsel Sony Xperia 5 V Hadir Dengan Sensor 52 Megapiksel Unggulan

Meskipun Sony tidak memberikan banyak informasi spesifik, pengumuman ini merupakan perubahan yang cukup signifikan yang dapat berimplikasi pada beberapa waralaba PlayStation favorit kalian.

Seperti yang dilaporkan oleh VGC, presiden, COO, dan CFO Sony Hiroki Totoki mengatakan kepada para investor, "[Dari] 12 judul, enam judul akan dirilis pada tahun fiskal 25, itulah rencana kami saat ini. [Untuk enam judul lainnya, kami masih mengupayakannya."

Saat menjelaskan mengapa begitu banyak game yang ditunda, Totoki menegaskan kembali bahwa perusahaan akan memperluas layanan dan penawaran game multipemainnya, tetapi mengatakan,"Kualitas game harus menjadi [hal] yang paling penting."

Tidak ada informasi spesifik mengenai game apa saja yang terkena dampak dari penundaan ini, namun kita tahu bahwa PlayStation Studios memiliki game multiplayer yang didasarkan pada waralaba The Last of Us dan Horizon yang sedang dikembangkan.

Para penggemar The Last of Us mendapatkan kabar buruk bulan lalu ketika dilaporkan bahwa multiplayer The Last of Us "berada di ujung tanduk" setelah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Naughty Dog.

Baca Juga: Spesifikasi, Performa, Dan Harga Sony Project Q

Berita tersebut muncul hanya lebih dari seminggu setelah pemutusan hubungan kerja besar-besaran di Bungie, pengembang Destiny 2 yang diakuisisi Sony pada tahun 2022.

Pada saat itu, Sony mengutip kekuatan Destiny di antara game-game lain yang sedang berjalan sebagai salah satu alasan akuisisi. Mereka juga membahas rencana untuk menggunakan Bungie untuk memperluas penawaran PlayStation di ranah layanan langsung.

Meskipun keputusan untuk memberhentikan sekitar 100 karyawan dilaporkan berasal dari Bungie sendiri dan bukan Sony, tidak mengherankan jika hal itu berkontribusi pada penundaan mengingat peran kunci pengembang dalam dorongan layanan langsung PlayStation.***

 

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Dexerto


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah