Kilas Klaten – Serial anime terkenal Attack on Titan menonjol karena penceritaannya yang mencekam dan urutan aksi yang intens. Namun, penggambaran kekerasan dan tema-tema yang mengganggu juga memicu kontroversi di beberapa negara.
Pencipta Attack on Titan, Hajime Isayama, menciptakan dunia naratif yang mengintegrasikan elemen grafis seperti gore dan kanibalisme. Meskipun sangat penting bagi cerita, penggambaran yang jelas tentang kengerian perang dan pertempuran putus asa untuk bertahan hidup melawan Titan pemakan manusia telah menimbulkan kekhawatiran moral bagi budaya tertentu.
Akibatnya, beberapa pemerintah dan badan pengawas media telah memberlakukan pembatasan atau pelarangan Attack on Titan, karena menilai konten tersebut terlalu vulgar untuk pemirsanya atau bertentangan dengan norma-norma budaya.
Anime ini memunculkan reaksi yang terpolarisasi, dipuji karena visinya yang hebat dan mengejutkan, sementara juga diperdebatkan karena dianggap berlebihan.
Negara-negara di mana Attack on Titan menghadapi pelarangan adalah Rusia, China, Turki, dan Korea Selatan.
Baca Juga: Terjawab! Inilah Kekuatan Founding Titan Yang Begitu Kuat Dalam Serial Attack on Titan
Mengapa Attack on Titan dilarang di Rusia?
Bagi para penggemar yang menunggu akhir dari kisah kompleks Attack on Titan, langkah yang menghalangi akses ini menimbulkan kekecewaan. Motivasi di balik pembatasan media ini kemungkinan besar melibatkan bentrokan budaya dan etika yang dirasakan, bukan hanya masalah artistik.