Waspada! Pemimpin Toxic Disekitar Anda, Apa Ciri-Cirinya dan Bagaimana Cara Mengatasinya?

20 Februari 2023, 17:00 WIB
Waspada! Pemimpin Toxic Disekitar Anda, Apa Ciri-Cirinya dan Bagaimana Cara Mengatasinya? /Pixabay/Rodrigo_SalomonHC

KILAS KLATEN - Pemimpin toxic merupakan sebutan bagi atasan di kantor atau perusahaan yang sangat menyebalkan, tidak adil, dan sering memberikan pekerjaan tanpa batas.

Bekerja di bawah seorang pemimpin atau atasan toxic, menjadi salah satu alasan paling besar mengapa karyawan jenuh kerja di kantor.

Seorang pemimpin yang toxic, tak hanya membuat karyawannya mudah stres, namun ia secara tidak langsung menciptakan budaya kerja negatif dan lingkungan yang tidak sehat.

Seorang pemimpin, akan mengepalai berbagai macam individu dengan kepribadian, keinginan dan kemampuan berbeda-beda pula.

Itulah mengapa, pemimpin yang baik haruslah luwes dan fleksibel di dalam tindakannya dan dapat berkomunikasi dengan baik demi kelancaran pekerjaan serta memfasilitasi kebutuhan banyak orang.

Baca Juga: Demi Kesehatan Mental, Lakukan 4 Langkah Ini untuk Hindari Orang Toxic

Tentu suatu pekerjaan akan terasa menyenangkan, apabila lingkungan yang tempat kita bekerja pun sehat.

Tetapi bagaimana jika atasan atau pimpinan kita toxic? Genit? suka marah? Atau bahkan tidak kompeten? Apakah Anda harus resign?

Maka sebelum terburu-buru untuk memutuskan resign, sebaiknya Anda harus tahu seperti apa ciri-ciri pemimpin yang toxic itu.

Jangan sampai salah sangka yang mengakibatkan Anda menjadi pribadi yang negatif dan mempengaruhi kinerja Anda di kantor.

Apa itu Pemimpin Toxic?

Tahukah Anda, jika seorang pemimpin toxic bukanlah pemimpin yang mampu beradaptasi dan fleksibel di dalam bekerja.

Seorang pemimpin toxic malahan mengharuskan semua karyawan di sekitarnya untuk berpikir dan bertindak seperti dia.

Sehingga atasan yang toxic tidak akan dapat melalui suatu perubahan sekecil apapun di lingkungan ia bekerja. Pemimpin toxic akan hadir dalam berbagai macam bentuk, seperti: orang sombong dan kritis atau atasan yang sangat tidak peduli kepada karyawannya.

Baca Juga: Mansur Hidayat Ditunjuk Ganjar Pranowo sebagai Pemimpin Sementara Pemkab Pemalang

Tipe atasan ini, suka mencari kesalahan orang, sehingga ia secara terbuka akan menunjukkan ketidaksukaannya kepada orang yang bersangkutan, dan menganggap kantor adalah wilayah kekuasaan yang berada di bawah kendalinya.

Terkadang sulit membedakan, apakah atasan Anda benar-benar seorang pemimpin toxic, atau hanya kurang peka saja.

Mungkin saja, atasan Anda ini hanyalah seseorang yang kerap melontarkan guyonan “sarkasme” tetapi mereka tidak sadar bahwa mereka telah melanggar batas.

Ciri-Ciri Pemimpin Yang Toxic

1. Tidak Suka Menerima Saran dan Ide

Ciri khas utama seorang pemimpin yang toxic adalah otoriter.

Pemimpin model ini, menginginkan para karyawan selalu patuh dan mengikuti semua perintah sang atasan tanpa pernah mempertanyakan keputusan karyawan.

Karena pemimpin model ini, akan selalu percaya jika ia selalu benar dan yang terbaik dalam segala hal.

Baca Juga: Ridwan Kamil dan Pemprov Jabar Meraih Predikat Pemimpin dan Institusi di Anugerah Humas Indonesia 2022

Sehingga ia akan merasa besar hati dan tidak mau menerima saran dan ide yang diberikan oleh bawahannya.

Dalam berkomunikasi, pemimpin dengan sifat toxic akan cenderung bersifat satu arah (top-down).

Maka Anda akan mengenali atasan Anda yang toxic, ketika di dalam lingkungan kantor ia tidak dapat berkomunikasi dengan baik.

2. Manipulatif

Ciri pemimpin toxic kedua adalah tidak mempunyai empati.

Sosok pemimpin ini, terkenal tidak peduli dengan apa yang dibutuhkan orang-orang di sekitarnya.

Pemimpin model ini hanya tertarik pada keuntungan dan kesuksesan pribadi saja, daripada pertumbuhan jangka panjang lingkungannya.

Sosok pemimpin toxic ini akan selalu menyalahgunakan jabatannya,

Hubungannya dan sistem organisasi demi meraih keuntungan personal.

Baca Juga: Ada 'Hantu Rimba'di Balik Momen Pemimpin G20 Tanam Pohon Bakau

Kemudian atasan seperti ini, akan selalu mencari peluang dan menghalalkan segala cara demi tampak lebih baik di mata orang lain.

Contoh, sang pemimpin ini mempunyai tugas yang harusnya ia selesaikan sendiri, tapi malah dilimpahkan kepada bawahannya.

Namun, ketika hasilnya bagus dan diakui orang banyak, ialah yang akan mengakui hasil pekerjaan itu.

3. Micromanaging

Apabila Anda sudah terlanjur masuk ke dalam lingkungan atau pemimpin yang toxic, berikut adalah cara-cara yang bisa Anda gunakan untuk mengatasi hal tersebut.

Cara Mengatasi Pemimpin yang Toxic

1. Membuat Batasan dengan Atasan

Cara yang pertama yaitu dengan membuat batasan antara Anda dengan atasan toxic yang Anda punya.

Apabila tidak diharuskan untuk bertemu dengan atasan Anda secara langsung, maka hindarilah hal tersebut. Semakin jarang Anda bertemu dengan atasan Anda, maka kondisi mental Anda pun akan semakin membaik dan Anda bisa memfokuskan diri pada pekerjaan.

2. Fokuskan Pikiran pada Pekerjaan

Selanjutnya yaitu dengan membuat distraksi atau pengalihan.

Baca Juga: Sosok Putu Ayu Saraswati, Pemandu Tur Para Pemimpin Dunia di KTT G20

Dengan memfokuskan pikiran dan tenaga pada pekerjaan Anda, akan membuat diri Anda teralihkan dengan segala perilaku ataupun ucapan-ucapan yang atasan Anda lontarkan.

Hal tersebut bisa mengurangi stres yang Anda alami dan bisa tetap produktif meskipun memiliki atasan yang toxic.

3. Mengubah Mindset

Mengubah pola pikir atau sudut pandang ketika berada dalam toxic leadership sangat penting untuk dilakukan.

Cobalah untuk mulai melihat segala sesuatu atau tindakan yang ia lakukan dengan cara yang berbeda dan lebih positif lagi.

Dengan begitu Anda akan terbiasa dan bisa menghadapi perilaku-perilaku tersebut dengan baik.

Namun perlu diingat bahwa, bukan berarti Anda harus mengikuti segala kemauan atasan Anda.

Melainkan, lebih mengontrol emosi dan juga pola pikir yang Anda punya agar tidak mengganggu pekerjaan Anda selama dipimpin oleh atasan yang toxic.

4. Membangun Relasi dengan Korban Serupa

Target dari toxic leadership tidak hanya dirasakan oleh satu orang, melainkan oleh beberapa orang.

Cobalah untuk membangun pertemanan atau relasi dengan orang-orang yang bernasib sama dengan Anda.

Baca Juga: Simak 6 Cara Ampuh Keluar dari Hubungan Toxic

Dengan begitu Anda memiliki kekuatan untuk menghadapi skenario terburuk yang mungkin saja terjadi kepada diri Anda di kemudian hari.

Menjalin relasi dan membentuk support system dengan orang yang memiliki nasib serupa akan membuat Anda merasa lega ketika menceritakan segala keluh kesah mengenai atasan Anda yang toxic tersebut.

Sehingga membuat Anda lebih merasa rileks dan bisa mengurangi stres yang sedang Anda rasakan.

5. Komunikasikan dengan HRD

Langkah terakhir yang bisa Anda lakukan yaitu dengan membicarakan hal tersebut kepada Human Resource Department (HRD).

Anda bisa meminta pertolongan kepada HR untuk menindaklanjuti perilaku toxic dari atasan Anda.

Biasanya perusahaan akan melakukan penyelidikan atau investigasi berdasarkan data-data dan juga bukti yang Anda punya terhadap perilaku toxic yang dilakukan oleh atasan Anda.

Perilaku toxic sangat merugikan banyak orang, terutama orang-orang yang terlibat secara langsung di dalamnya.

Maka dari itu, penting untuk memilih seorang pemimpin yang berkompeten baik dari dari hard skill serta soft skill.

Baca Juga: KTT G20 Berhasil Menghasilkan Deklarasi Para Pemimpin G20 Bali

Karena tanpa soft skill yang baik, seorang pemimpin hanya akan menjadi “bos” saja tanpa menjadi leader.***

Editor: Masruro

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler