Memang, seorang manusia tidak bisa menentukan nasibnya, kaya atau miskin, dasarnya setiap rezeki sudah ditentukan kadarnya oleh Allah Swt, jauh sebelum manusia dilahirkan.
Baca Juga: Anime Wisdom: Jangan ditiru, Begini Kelakuan Ayah Terburuk dalam Anime!
Manusia hanya dituntut berusaha dengan baik untuk menjemput rezeki yang telah ditentukan baginya dan berdoa agar Allah Swt memberikan rezeki yang berkah.
Salah satu ahli Hikmah berkata:
“Kefakiran itu pangkalnya musibah dan menyebabkan orang lain benci, menjatuhkan harga diri, juga menghilangkan rasa malu,”
“Tatkala seseorang ditimpa kefakiran, pasti akan hilang rasa malunya, hilang pula harga dirinya,”
“Dan barangsiapa kehilangan harga dirinya, ia akan dibenci. Jika ia dienci, maka ia akan diremehkan. Jika demikian yang terjadi, maka perkataannya tidak bermanfaat, malah membahayakan dirinya.”
Baca Juga: Lirik Mughrom Arab, Latin, dan Arti, Sholawat Mughrom Qolbi Bihubbika Mughrom
Berkata Luqman Al-Hakim kepada anaknya:
“Wahai anakku, aku telah memakan labu pahit dan aku telah merasakan jada. Namun aku merasakan, bahwa tidak ada yang lebih pahit selain kefakiran.”