Mengenal Diwali, Sejarah, Arti, dan Tradisi Perayaan Festival India 24 Oktober

- 24 Oktober 2022, 12:45 WIB
Mengenal Diwali, Sejarah, Arti, dan Trasidi Perayaan Festival India 24 Oktober
Mengenal Diwali, Sejarah, Arti, dan Trasidi Perayaan Festival India 24 Oktober /Unsplash / Nandu Menon

KILAS KLATEN - Bagi umat Hindu, Diwali merupakan tradisi perayaan festival untuk menandai kembalinya Dewa Rama, istrinya Sita, dan adiknya Laksamana ke Ayodhya setelah mengalahkan Rahwana. 

Diwali atau yang dikenal juga dengan istilah Deepawali, Deepavali, atau Dipavali memiliki arti yaitu ‘Festival Cahaya.’

Festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Asal istilah lain Diwali, Deepavali, bersumber dari bahasa Sansekerta, yang berarti ‘barisan atau serangkaian lampu’, menurut James G. Lochtefeld dalam The Illustrated Encyclopedia of Hinduism (2002).

Oleh karenanya, festival Diwali identik dengan berbagai penerangan, dari lampu tradisional (diya), lampu warna-warni, lampion, lilin, hingga kembang api.

Baca Juga: Perang Rusia Ukraina Kembali Memanas, Amerika Serikat Tuding Iran Bantu Putin

Diwali akan berlangsung selama 5 hari di setiap tahunnya berdasarkan penanggalan Hindu. Namun, menurut kalender Masehi, tahun ini Diwali jatuh pada tanggal 24 Oktober 2022.

Pada saat perayaan, orang-orang akan menyalakan lampu dan lilin di rumah atau tempat mereka berada untuk menyambut Dewi Lakhsmi yang melambangkan kekayaan, keberuntungan, dan kemakmuran.

Di Hari Deepavali juga umat Hindu bakal melakukan sejumlah ritual Puja salah satunya Lakhsmi Puja. Pada ritual ini, umat Hindu berdoa untuk kesejahteraan, kesehatan, dan kemakmuran.

Di selatan, Diwali secara populer dikaitkan dengan sebuah cerita tentang dewa Hindu Krishna, inkarnasi Wisnu yang berbeda, di mana ia membebaskan sekitar 16.000 perempuan dari raja jahat lainnya.

Baca Juga: Tragis! Perawat di Inggris Meracuni Bayi dengan Insulin, 7 Orang Meninggal

Sedangkan, di negara bagian barat Gujarat, Diwali dikaitkan dengan meminta kemakmuran dewi Lakshmi di tahun mendatang. Dan, banyak penyelenggara akan bertukar hadiah dan koin, Selama festival berlangsung.

Bukan hanya umat Hindu, Hari Diwali juga dirayakan oleh berapa agama lain. Seperti Buddha Newar, Jain hingga Sikh.

Dalam kepercayaan Sikh, perayaan Diwali merupakan sebagai hari pembebasan dari penjara guru keenam Hargobind Singh pada tahun 1619.

Dan, menurut Lord Mahavira, pendiri Jainisme, perayaan Diwali merupakan perayaan pencapaian keadaan yang disebut Moksha (nirwana atau kebahagiaan abadi).

Hari pertama pada Diwali atau Deepavali disebut Dhanteras, kedua Narak Chaturdasi, ketiga Lakshmi Puja, keempat Padwa, dan terakhir Bhai Duj. Dari kelima hari tersebut, ritual yang diadakan berbeda satu sama lain. 

Baca Juga: HRD Salah Transfer 2,7 Miliar, Karyawan Asal Chile Langsung Resign dan Kabur

Diwali merupakan momentum yang tepat untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih. Hanya berlangsung lima hari setiap tahunnya, tentu perayaan ini menjadi festival cahaya yang dinanti-nantikan banyak orang. Bahkan, perayaan tradisi ini juga menjadi agenda tahunan sebagai komoditas sektor pariwisata.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah