Network
KILAS KLATEN - Penyelamatan terhadap korban gempa Turki dan Syria yang tertimpa reruntuhan bangunan masih berlanjut, Selasa, 7 Februari 2023. Setidaknya terdapat 4000 korban jiwa dan dikhawatirkan akan bertambah ketika tim penyelamat mencari korban di puing – puing bangunan.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pada senin 6 Februari 2023, Turki diguncang gempa dengan kekuatan 7,8 skala ritcher yang berpusat di kota Gaziantep, getaran bahkan dirasakan hingga wilayah Cairo di Mesir.
Gempa tersebut menyebabkan kerusakan di wilayah Turki dan Syria serta banyak korban yang terperangkap reruntuhan bangunan.
Cuaca yang dingin serta medan yang sulit menjadi penyebab utama pencarian korban diantara reruntuhan bangunan menjadi sulit.
Baca Juga: Turki Diguncang Gempa Besar dengan Skala 7,8 Magnitudo
Uni Eropa (UE) mengirimkan tim penyelamat dari 13 negara untuk membantu Turki dan Syria dalam pencarian korban yang masih berada di dalam reruntuhan bangunan. Negara eropa lain juga menawarkan bantuan berupa logistik seperti sandang, pangan, dan tempat tinggal sementara, serta keahlian mapping dengan satelit Copernicus untuk mempermudah pencarian korban.
“Kecepatan sangat krusial karena begitu banyak orang yang masih terjebak di reruntuhan” kata Janez Lenarcic, Komisaris Manajemen Krisis UE dilansir dari Antara News. “Tim penyelamat akan terus bekerja selama yang diperlukan”.
Dilansir APNews.com, Negara Amerika Serikat juga telah menyatakan rasa simpatinya dan mengirimkan bantuan berupa Tim SAR, pemadam kebakaran, serta anjing pelacak untuk dikirimkan ke wilayah yang terdampak bencana.
Bantuan juga datang dari negara Russia yang baru saja mengirimkan 300 pasukannya untuk membantu evakuasi korban reruntuhan dan membersihkan puing – puing bangunan di Syria.
