Network
KILAS KLATEN – Para manajer Boeing dan NASA kini memperkirakan bahwa pesawat ruang angkasa CST-100 Starliner tidak akan siap menerbangkan para astronot hingga Maret 2024, salah satu penundaan terpanjang yang pernah terjadi dalam program ruang angkasa yang sudah sangat tertunda.
Kapsul Starliner buatan Boeing merupakan bagian dari program Kru Komersial (CCP) NASA, salah satu dari dua pesawat luar angkasa, yang lainnya adalah Dragon milik SpaceX, yang dipilih oleh badan antariksa tersebut pada tahun 2014 untuk mengangkut para astronot dari dan ke Stasiun Antariksa Internasional (ISS).
Namun, sementara SpaceX's Dragon telah melakukan banyak misi pengangkutan astronot, Starliner milik Boeing terus menerus dikesampingkan karena masalah teknis. Hingga saat ini, Starliner baru menyelesaikan satu penerbangan uji coba orbital tanpa awak, yang berhasil diluncurkan pada bulan Mei lalu.
Baca Juga: NASA Akan Luncurkan Layanan Streamingnya Sendiri Akhir Tahun
Misi Starliner berawak dengan dua astronot NASA di dalamnya dijadwalkan untuk diluncurkan pada bulan April, hingga akhirnya ditunda hingga bulan Juli; kemudian kedua perusahaan mengumumkan pada awal Juni bahwa misi uji coba berawak tersebut akan ditunda lagi, kali ini karena adanya masalah pada parasut kapsul dan pita kain kaca yang membungkus kabel pengaman di pesawat ruang angkasa.
Steve Stich, seorang manajer di CCP NASA, mengatakan kepada para wartawan pada hari Senin bahwa tim tersebut telah membuat "banyak sekali kemajuan" sejak pembaruan pada bulan Juni. Kemajuan tersebut termasuk mendesain ulang "soft link" parasut, atau konektor yang memasang parasut ke kapsul, dan melepas "sejumlah besar" pita kain kaca P-213 yang telah dilepas dari modul kru. 85% dari pita tersebut telah diperbaiki di kubah atas pesawat, tambahnya.
Baca Juga: NASA Prediksi Tahun 2025 Bakal Terjadi Kiamat Internet
