Warga Palestina Yang Meninggalkan Kota Gaza Diikuti Rasa Takut Kejadian 1948 Terulang

- 10 November 2023, 07:22 WIB
Ilustrasi Gaza di peta.
Ilustrasi Gaza di peta. /unsplash.com/CHUTTERSNAP

KILAS KLATEN – Warga Palestina yang berjalan dengan susah payah melewati tank-tank Israel dan banyaknya korban tidak bersalah yang sudah tidak bernyawa sepanjang jalan keluar dari Kota Gaza yang terkepung pada hari Kamis (9/11) mengatakan bahwa mereka takut akan terjadinya "Nakba" baru, yaitu "malapetaka" perampasan massal setelah Israel didirikan pada tahun 1948.

 

Ribuan orang bergerak ke selatan di sepanjang jalan Salah al-Din keluar dari Kota Gaza pada hari Kamis, satu-satunya jalan keluar bagi warga sipil yang melarikan diri dari pengepungan yang semakin meningkat ketika tank-tank Israel bergerak lebih dalam ke daerah kantong Jalur Gaza.

"Apa yang terlihat di belakang kami? Kehancuran dan kematian. Kami pergi dalam ketakutan," kata seorang wanita yang menyebut namanya Um Hassan. Ia baru saja menyeberang ke Gaza selatan dari utara wilayah yang padat penduduknya itu.

Baca Juga: Pejuang Israel Dan Hamas Terlibat Pertempuran Jarak Dekat Di Kota Gaza Saat Warga Sipil Mengungsi

"Kami adalah orang-orang Palestina yang miskin yang rumahnya dihancurkan," katanya, dan menyebutnya sebagai Nakba kedua.

Perang tahun 1948, ketika warga Palestina melarikan diri atau diusir dari rumah mereka, membekas dalam ingatan kolektif mereka. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran bahwa jika dipaksa keluar dari rumah mereka sekarang, mereka tidak akan pernah diizinkan kembali, seperti nenek moyang mereka.

Tujuan militer Israel adalah untuk menghancurkan Hamas, yang katanya telah menewaskan 1.400 orang dan menculik 240 orang lainnya dalam serangan 7 Oktober. Otoritas kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas mengatakan pemboman Israel telah menewaskan lebih dari 10.000 orang sejak saat itu.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x