KILAS KLATEN – Mungkin ketika malam kita sering merasakan lapar yang membuat kita makan meskipun terkadang waktu makan sudah larut malam.
Dan terkadang makan cukup banyak untuk membuat rasa lapar hilang dan mempermudah tidur malam, namun banyak yang tidak menyadari jika waktu makan malam perlu diatur karena dapat berpengaruh.
Namun sebenarnya bagaimana jam makan malam mempengaruhi tubuh ?
Jam makan malam disarankan saat tubuh tidak terlalu merasa lapar, untuk mencegah terjadi penimbunan lemak tanpa mengubahnya menjadi energi. Waktu yang disarankan untuk makan malam yaitu antara pukul 17:00 sampai 18:00 dan maksimal hingga dua sampai tiga jam sebelum tidur dan tidak mendekati waktu tidur, ini karena supaya tubuh mempunyai lebih banyak waktu untuk dapat mencerna dan menyerap metabolisme dari makanan sebelum tidur.
Batas waktu pada pukul 18:00 lebih dianjurkan karena umumnya belum merasa terlalu lapar, dan makan di saat itu akan mempermudah untuk mengendalikan asupan makanan yang masuk ke dalam tubuh.
Secara ilmiah tubuh akan mengistirahatkan organ-organnya karena mempersiapkan tubuh untuk tidur dan saat mengonsumsi terlalu banyak makanan pada malam dapat menyebabkan lebih banyak lemak yang disimpan dibandingkan yang berubah menjadi energi sehingga tidak baik untuk kesehatan tubuh.
Makan saat malam yang mendekati waktu tidur tidak baik untuk kesehatan, karena dapat menyebabkan beberapa hal seperti :
· Membuat berat badan naik, dimana dapat mengganggu ritme sirkadian tubuh, yang juga berpengaruh terhadap kenaikan berat badan dan masalah kesehatan terkait.
· Meningkatnya kadar gula darah, gula darah tidak dapat dimetabolisme dengan baik oleh tubuh saat makan terlalu malam.
Baca Juga: Bolehkah Habis Makan Langsung Minum? Begini Jawaban Ulama Hingga Pakar Medis
Sebuah studi menemukan bahwa kebiasaan makan di tengah malam memiliki kadar gula darah puncak yang hampir 20 persen lebih tinggi dan tingkat pembakaran lemak berkurang sekitar 10 persen dibandingkan makan malam lebih awal.
· Menaikan asam lambung, makan malam yang terlalu larut dapat berakibat naiknya asam lambung, kondisi ini menimbulkan beberapa gejala seperti sensai panas di dada (heartburn), mual, mulut terasa pahit, hingga sesak napas.
Bagi yang menderita asam lambung disarankan untuk makan malam maksimal tiga jam sebelum tidur, dimana jeda setelah makan dan sebelum tidur dapat memberi waktu bagi tubuh untuk mencerna makanan dengan baik sehingga dapat mencegah terjadi asam lambung naik pada malam hari.
Selain itu terdapat tips untuk makan malam yang sehat, dan dapat diterapkan untuk mengatur pola makan yang lebih baik berikut diantaranya :
· Mengonsumsi makanan sehat dan bergizi seimbang yang terdiri dari makanan pokok, sayur-sayuran, buah-buahan, dan lauk pauk seperti ikan, dan lainnya yang dapat memberi nutrisi baik bagi tubuh.
Baca Juga: Merasa Ngantuk Setelah Makan? Ternyata Ini Penjelasannya
· Menghindari makanan yang memicu naiknya asam lambung agar tidak mengganggu waktu tidur malam, beberapa diantaranya seperti makanan berminyak, berlemak, dan asam, ada pula kopi, the, dan soda.
· Mengomsumsi makanan dengan porsi sesuai, tidak berlebihan yang bisa menyebabkan perut begah karena terlalu kenyang yang dapat berpotensi memicu asam lambung naik.
Maka dari itu memilih porsi jenis makanan yang lebih kecil namun dapat efektif menurunkan berat badan.
· Menghindari hal-hal yang mengalihkan fokus makan, seperi bermain gawai atau ponsel, menonton televisi, dan lainnya yang menyebabkan asupan menjadi tidak terkendali yang membuatnya tidak bisa dinikmati dengan baik dan enak.
Sekian pembahasan mengenai jam makan malam yang baik, akibat yang ditimbulkan, dan tips untuk mencegah dampak buruk bagi tubuh.
Baca Juga: Habib Luthfi: Habis makan, Jangan Langsung Minum, Ternyata Ini Rahasia Kesehatan Rasulullah
Kilas Klaten menyediakan berita terkini yang selalu update dan berbagai informasi menarik lainnya seperti teknologi, finansial, kesehatan, otomotif, dan tips menarik lainnya hanya di portal KilasKlaten.com.***