Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Belum Diketahui Pasti Sebabnya

- 19 Oktober 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Belum Diketahui Pasti Sebabnya
Ilustrasi Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius pada Anak, Belum Diketahui Pasti Sebabnya /Foto: Pixabay/ sasint/

KILAS KLATEN - Kasus ginjal akut misterius, kini menyerang sejumlah anak yang ada di Indonesia meskipun belum diketahui penyebabnya.

Di DKI Jakarta sendiri, tercatat 49 anak yang menderita kondisi gangguan ginjal akut.

Oleh karena itu hal ini lah yang seharusnya menjadi pusat perhatian bagi masyarakat.

Diungkapkan oleh Kepala Seksi Surveilans Epidemologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Ngabila Salama, bahwa sampai saat ini penyebab gagal gjnjal tersebut masih belum diketahui penyebabnya.

“Meski demikian, ada beberapa dugaan penyebab, yaitu infeksi virus, bakteri, dan sebagainya.” Kata Ngabila Salama sebagaimana dilansir Kilas Klaten dari pikiran-rakyat.com.

Baca Juga: Perhatikan! Ini 8 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal

Selain DKI Jakarta kasus gagal ginjal akut ini juga ditemukan di Sumatera Utara.

Paling tidak ada 6 anak yang dilaporkan telah meeninggal dunia terinfeksi penyakit gagal ginjal tersebut.

Di antaranya yang berasal dari beberapa daerah di Sumut sempat dirawat secara intensif di Rumah Sakit Umum Pusat H Adam Malik Medan.

Sementara itu Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) memberikan cara penanganan untuk mengatasi demam pada anak-anak tanpa harus memberikan obat paracetamol sirup.

Hal tersebut karena penggunaan paracetamol sirul saat ini sedang menjadi polemik dengan adanya gagal ginjal akut di Gambia, Afrika yang menyerang anak-anak.

Sementara itu, IDAI telah menghimpun total 192 Kasus gagal ginjal akut dari total 20 provinsi di Indoneesia sejak bulan Januari 2022 lalu hingga saat ini, dan komposisi pasien sebagian besar Balita.

Baca Juga: Inilah Diet Ginjal dan 10 Rekomendasi Makanan untuk Penderita Penyakit Ginjal

IDAI menyarankan untuk menggunakan cara yang konservatif, kecuali ada komorbid seperti asma, pneumonia karena itu memang membutuhkan obat yang serius.

Tetapi apabila hanya batuk dan pilek yang disebabkan karena cuaca, lebih baik istirahat saja, jangan menggunakan antibiotik terlebih dahulu.

Plt. Direktur Pelayanan Kesehatan, dr. Yanti Herman, MH. Kes, menyarankan, pastikan bila anak sakit untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuhnya dengan minum air.

“Gejala lain yang juga perlu diwaspadai orang tua adalah perubahan warna pada urine (pekat atau kecoklatan). Bila warna urine berubah dan volume urine berkurang, bahkan tidak ada urine selama 6-8 jam (saat siang hari), orang tua diminta segera membawa anak ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.” Kata dr Yanti tersebut.

Baca Juga: Paracetamol Diduga jadi Penyebab Gagal Ginjal pada Anak, Ketua IDAI berikan Klarifikasi

Selain itu, Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.***

Editor: Masruro

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah