Awas! 5 Daftar Obat Sirup Ini Miliki Kandungan Berbahaya

- 21 Oktober 2022, 12:50 WIB
Ilustrasi obat sirup lima obat sirup yang mengandung Etilen Glikol.
Ilustrasi obat sirup lima obat sirup yang mengandung Etilen Glikol. /Pexels/Cottonbro/

KILAS KLATEN - Pengujian terhadap berbagai sampel daftar obat sirup telah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia.

Hasil yang diperoleh diduga mengandung cemaran Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG) terhadap 39 bets dari 26 daftar obat sirup hingga 19 Oktober 2022.

Terdapat 5 daftar obat sirup yang mengandung Etilen Gikol (EG) melewati ambang batas aman atau melebihi dosis, berikut ini jenisnya :

  1. Termorex Sirup (obat demam), produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.
  2. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan Dus, Botol Plastik @ 60 ml.
  3. Unibebi Demam Drops (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan Dus, Botol @ 15 ml.
  4. Unibebi Demam Sirup (obat demam), produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan Dus, Botol @ 60 ml.
  5. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu), produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

Baca Juga: Menkes Angkat Bicara: 3 Zat Kimia Berbahaya Ini Ditemukan Pada Obat Sirup Korban Gagal Ginja Akut

Jika merujuk pada acuan Farmakope dan standar baku Nasional yang telah diakui, ambang batas dosis atau Tolerable Daily Intake (TDI) untuk cemaran EG dan DEG sebesar 0,5 mg/kg berat badan per hari.

Kelima daftar obat sirup tersebut berdasarkan hasil pengujian laboratorium menggunakan EG yang melebihi dosis yang sudah ditetapkan.

Meskipun begitu BPOM selaku badan yang mengawasi hal tersebut mengatakan hasil uji cemaran EG belum dapat mendukung kesimpulan secara menyeluruh.

Bahwa penggunaan sirup obat mempunyai keterkaitan secara langsung dengan kejadian gagal ginjal akut yang tengah dialami masyarakat Indonesia.

Karena selain penggunaan obat terdapat beberapa faktor resiko yang menjadi penyebab gagal ginjal akut seperti terinfeksi virus, dan bakteri Leptospira.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: BPOM


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah