KILAS KLATEN - Istilah “gangguan makan” dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik, mental, atau emosional seseorang.
Chelsea Levy , MS, RD, CDN, adalah konselor Makan Intuitif dan ahli diet inklusif berat badan di New York City yang bekerja dengan orang-orang yang pulih dari gangguan makan.
Ia mengatakan bahwa gangguan makan dapat mencapai ambang batas jatuh di sepanjang spektrum.
"Di satu sisi adalah makan sehat, atau hanya makan lama yang biasa, dan kemudian di sisi lain perilaku ekstrem atau tidak sehat adalah gangguan makan," katanya.
Faktanya, menjaga pola makan memiliki manfaat penting untuk membangun relasi yang baik antara tubuh kita dan makanan yang kita makan.
Berikut dampaknya jika Anda memiliki pola makan yang tidak teratur :
1. Masalah sistem pencernaan
Makan dengan rentang waktu yang terlalu jauh dapat memicu dispepsia atau gangguan pencernaan.
Perut terasa kembung, asam lambung naik, ada sensasi terbakar, merasa begah, hingga mual.
Hal ini karena terlalu panjang jeda waktu makan, sehingga Anda merasa sangat lapar.
Kondisi bisa lebih parah jika Anda makan sangat banyak setelah jeda panjang tersebut.
2. Mengganggu sistem metabolisme
Sistem metabolisme juga dipengaruhi oleh pola makan.
Dalam hal ini tidak hanya soal waktu makan saja, tetapi kualitas makanan yang kita konsumsi juga akan sangat berpengaruh.
Contoh, mengonsumsi terlalu sedikit kalori setiap hari dapat menyebabkan metabolisme tubuh menurun.
Menurunnya metabolisme ini membuat tubuh lebih sedikit memakai energi.
3. Pola makan tidak teratur sebabkan obesitas
Dengan metabolisme menurun dan berat badan mudah naik, tidak heran kalau dampak pola makan tidak teratur dapat berujung pada obesitas.
Saat kita menunda waktu makan ini artinya kita memposisikan tubuh berada dalam mode lapar.
Karena merasa lapar, tubuh akan semakin sulit untuk mengendalikan nafsu makan.
4. Meningkatkan risiko penyakit kronis
Kalau sudah obesitas, risiko penyakit yang bisa saja kita derita semakin tinggi pula.
Ini termasuk diabetes tipe 2, penyakit kardiovaskular, dan tekanan darah tinggi.
Kajian tentang dampak pola makan yang tidak teratur ini bahkan sudah dimuat dalam jurnal Proceedings of the Nutrition Society.
Kajian ini menemukan bahwa pola makan tidak teratur dapat mengganggu sistem kardiometabolik.
Kebiasaan makan yang tidak teratur antara lain menghindari seluruh kelompok makanan, makronutrien tertentu, atau makanan dengan tekstur atau warna tertentu tanpa alasan medis, terlibat dalam perilaku kompensasi, seperti berolahraga untuk "mengganti" makanan yang telah Anda konsumsi.***