Bagaimana Kita Dapat Mengubah Stigma Tentang Kesehatan Mental?

- 31 Oktober 2022, 09:15 WIB
Ilustrasi Bagaimana Kita Dapat Mengubah Stigma Tentang Kesehatan Mental?
Ilustrasi Bagaimana Kita Dapat Mengubah Stigma Tentang Kesehatan Mental? /cottonbro/Pexels
KILAS KLATEN - Menurut American Psychological Association (APA) , stigma terjadi ketika orang dipandang negatif karena memiliki karakteristik tertentu baik itu mental, fisik, atau lainnya.
 
“Stigma kesehatan mental” atau “stigma penyakit mental” mengacu pada stigma yang melekat pada kondisi kesehatan mental dan diskriminasi yang dapat terjadi pada orang yang hidup bersamanya.
 
Kesehatan mental sering distigmatisasi karena kurangnya pemahaman tentang apa itu kondisi kesehatan mental dan bagaimana rasanya hidup dengan kondisi kesehatan mental. 
 
Stigma juga bisa muncul dari pemikiran pribadi atau keyakinan agama tentang orang yang memiliki kondisi kesehatan mental.
 
 
Selama beberapa dekade terakhir, kita telah menempuh perjalanan jauh dalam cara kita memandang dan berbicara tentang kesehatan mental.
 
Seharusnya bukan lagi hal yang  mengejutkan, karena 1 dari 5 orang dewasa di Amerika Serikat hidup dengan kondisi kesehatan mental. 
 
Banyak orang juga menjadi lebih terbuka untuk berbagi pengalaman pribadi mereka.
 
Tapi masih ada stigma seputar kesehatan mental.
 
 
Faktanya, ini adalah stigma yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia yang hidup dengan kondisi kesehatan mental.
 
Hal Ini memengaruhi segalanya, mulai dari hubungan sosial dan peluang profesional mereka hingga cara mereka memandang diri mereka sendiri.
 
Oleh karena itu hal tersebut akan mengeksplorasi lebih banyak tentang apa itu stigma kesehatan mental, dan bagaimana kita semua dapat bekerja untuk mengatasi hal ini dan meningkatkan kehidupan orang-orang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental.
 
Umumnya, kurangnya pemahaman tentang kesehatan mental serta asumsi berbahaya tentang orang yang hidup dengan kondisi kesehatan mental adalah inti dari bias atau stigma.
 
 
Hal ini dapat mengakibatkan penghindaran, penolakan, infantilisasi, dan diskriminasi lainnya terhadap orang-orang yang memiliki kelainan saraf atau memiliki kondisi kesehatan mental.
 
Ada tiga komponen utama yang menyebabkan timbulnya stiga seputar masalah kesehatan mental: 
 
1. Kurangnya pengetahuan seperti ketidaktahuan atau informasi yang salah tentang suatu subjek, misalnya  "Orang penyandang depresi berbahaya."
 
2.Sikap: Seperti prasangka, yang dapat menyebabkan reaksi emosional seperti, "Karena mereka berbahaya, saya takut mereka."
 
3.Masalah perilaku: Seperti diskriminasi, misalnya. "Karena mereka berbahaya, aku akan menghindarinya".
 
 
Stigma mengacu pada celaan, atau diskriminasi terhadap sesuatu atau seseorang, karena karakteristik tertentu yang ada pada diri orang tersebut. 
 
Bagi banyak orang yang mengalami masalah kesehatan mental, stigma seringkali menyertai kessulitan yang mereka hadapi. Contoh dari stigma seputar kesehatan mental, adalah pandangan bahwa orang yang depresi mungkin 'gila', 'tidak kompeten' atau 'lemah'.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x