Network
KILAS KLATEN - Anxiety Disorder merupakan gangguan kecemasan yang ditandai dengan kecemasan yang berlebihan dan kesadaran diri dalam situasi sosial sehari-hari.
Menurut Marks dan Gelder (1966) Anxiety Disorder menggambarkan suatu kondisi di mana seseorang menjadi sangat cemas ketika menjadi sasaran pengawasan oleh orang lain saat melakukan tugas sosial tertentu.
Penderita Anxiety Disorder selalu merasa bahwa perhatian yang tertuju padanya juga di sertai dengan kritik dari kesalahan yang mereka buat, sehingga hal tersebut membuat penderita Anxiety Disorder selalu menghindari kerumunan sosial
Lantas apa penyebab dan gejala dari penderita Anxiety Disorder, hingga saat ini belum ada hal yang secara rinci menjelaskan penyebab Anxiety Disorder.
Baca Juga: Sering Cemas Hinga Stress? Kenali Gejala dan Penyebab Depresi Berikut Ini
Namun, secara umum ada beberapa faktor yang dapat berpengaruh dalam peningkatan risiko dalam gangguan kecemasa seperti faktor genetik, lingkungan, stress dan faktor biologis (senyawa dalam otak)
Sementara itu penderita Anxiety Disoder dapat mengalami beberapa gejala berikut,
- Perasaan cemas takut dan khawatir yang berlebihan, dan tidak wajar untuk sebagian waktu
- Kesulitan mengontrol perasaan yang berlebih
- Terdapat perubahan sikap dan kesulitan menjalankan aktivitas setelah perubahan tersebut
- merasa mudah lelah dan merasa lebih sering gelisah tanpa sebab yang jelas
- merasa kesulitan untuk berkonsentrasi
- mengalami gangguan tidur yang di sebabkan oleh rasa khawatir yang tidak jelas penyebabnya.
Baca Juga: Mahasiswa di Tangerang Nekat Bunuh Diri, Diduga Karena Depresi Lantaran Nilainya Jelek
Dalam kondisi tertentu, penderita Anxiety Disorder dapat mengalami serangan panik tanpa penyebab yang jelas. Kondisi ini ditandai dengan keluarnya keringat dingin, jantung berdebar, sulit bernapas, mual, nyeri di bagian perut atau dada, rasa kehilangan kontrol diri, dan mendadak lemas hingga pingsan.
