Klaten Berupaya Menekan Angka Stunting Nasional dengan Program ‘Gong Ceting’

1 Desember 2022, 09:50 WIB
Jangan Sampai Stunting, Berikut Cara Daftar PKH untuk Balita Tahun 2023, Solusi Penuhi Gizinya! /Unsplash/edmound lou/

KILAS KLATEN - Bupati Klaten, Sri Mulyani meresmikan program kesehatan Gotong Royong Cegah Stunting (Gong Ceting) di Pendopo Setda Kabupaten Klaten pada Rabu, 30 November 2022.

Hal itu dilakukan bersamaan dengan pengukuhannya sebagai Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) oleh Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Tengah.

Dilansir dari Pemkab Klaten, dalam pertemuan tersebut, Sri Mulyani menyampaikan, penanganan stunting dilakukan dalam berbagai aspek seperti kesehatan keluarga dan aspek perilaku.

“Pengentasan stunting harus dilakukan secara terpadu dan membutuhkan komitmen kuat dari semua stakeholder, tanpa itu gerakan pencegahan stunting hari ini akan sia-sia,” ungkapnya.

Baca Juga: Siap-siap!!! BUMN Bakal Buka Rekrutmen Bersama BUMN Batch 2 Tahun 2022, Berikut Syarat Yang Harus Disiapkan

Menurut Sri Mulyani, stunting merupakan salah satu masalah besar kesehatan anak. Untuk mencegahnya, bukan hanya tugas pemerintahan melainkan butuh keterlibatan banyak pihak.

“Target nasional sampai tahun 2024 berusaha menurunkan prevalensi sebesar 14 persen. Hal tersebut menjadi pekerjaan besar yang harus didukung di tingkat daerah,” ujarnya.

Berdasarkan studi strategis kasus stunting di Jateng, kasus stunting di Klaten mencapai  15,8 persen.

Namun berdasar penimbangan serentak pada Agustus lalu, prevalensi stunting di Klaten mengalami penurunan 5,1 persen menjadi 10,7 persen.

Baca Juga: Ancam Messi, Saul Canelo Dituding Salah Menilai: Dia Tak Mengerti Dunia Sepak Bola

Sri Mulyani berharap, Program Gong Ceting dapat menekan angka stunting secara nasional.

Program tersebut bekerja sama dengan BKKBN Jateng, Disso Sp3 Kab Klaten, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan ITS PKU Surakarta dengan melibatkan mahasiswa dalam melakukan sosialisasi ke masyarakat.

Masyarakat yang menjadi sasaran program ini ialah remaja, ibu hamil, ibu nifas, ibu dengan anak batita dan batita di 10 desa prioritas di Klaten di thaun 2023.

Desa prioritas yang menjadi fokus penanganan stunting di Klaten ialah Desa Sidowarno, Wonosari, Desa Ngerangan, Bayat, Desa Kujon, Ceper, Desa Jimbung, Kalikotes, Desa Solodiran, Manisrenggo, Desa Joton, Jogonalan, Desa Temuwangi, Pedan, Desa Sengon, Prambanan, Desa Kalikebo, Trucuk, dan Desa Ngiringan, Tulung.

Baca Juga: Mengenal Dhab: Si Kadrun Alias Kadal Gurun, Sejenis Kadal Pemakan Rumput

“Saya optimis Klaten dapat menyumbang penurunan kasus stunting secara nasional,” ujarnya.***

Editor: Masruro

Sumber: Pemkab Klaten

Tags

Terkini

Terpopuler