Pesona Keindahan Candi Plaosan Klaten yang Sayang untuk Dilewatkan

- 8 Juni 2022, 14:49 WIB
Candi Kembar Plaosan, salah satu candi di Klaten  yang pesona keindahannya sayang sekali untuk dilewatkan
Candi Kembar Plaosan, salah satu candi di Klaten yang pesona keindahannya sayang sekali untuk dilewatkan /perpus.jatengprov.go.id/

KILAS KLATEN - Klaten memang dikenal dengan julukan kota seribu candi. Banyak sekali destinasi wisata sejarah berupa bangunan candi yang ada di Klaten yang tentu saja menarik untuk dikunjungi. Salah satunya adalah Candi Kembar Plaosan, yang pesona keindahannya sayang sekali untuk dilewatkan.

Lokasi Candi Plaosan berada tak jauh dari komplek Candi Prambanan, kurang lebih hanya 1 kilometer ke arah timur. Tepatnya, di Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten. Candi ini merupakan sebuah kompleks bangunan kuno yang terbagi menjadi dua, yaitu kompleks Candi Plaosan Lor (lor dalam bahasa Jawa berarti utara) dan kompleks Candi Plaosan Kidul (kidul dalam bahasa Jawa berarti selatan).

Baca juga: Mengenal Wisata Candi Merak di Karangnongko Klaten

Kedua candi itu sama-sama memiliki teras berbentuk segi empat yang dikelilingi oleh dinding, tempat semedi berbentuk gardu di bagian barat, serta stupa di sisi lainnya. Karena kesamaan itulah, maka kenampakan Candi Plaosan Lor dan Kidul hampir serupa jika dilihat dari jauh. Tak heran, jika Candi Plaosan kemudian sering disebut sebagai candi kembar.

Salah satu keunikan Candi Plaosan adalah pahatannya yang sangat halus dan rinci, mirip dengan yang terdapat di Candi Borobudur, Candi Sewu, dan Candi Sari. Secara keseluruhan Komplek Candi Plaosan dikelilingi oleh parit yang berbentuk persegi panjang dengan ukuran 440 meter X 270 meter. Dengan lebar parit 10 meter dan kedalaman 2,5 meter.

Di luar dari parit, terdapat pagar keliling yang berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 460 meter X 290 meter. Keberadaan pagar keliling ini menunjukkan bahwa kompleks Candi Plaosan Lor dan Candi Plaosan Kidul merupakan bagian dari sebuah kompleks percandian. Candi Plaosan sendiri sudah ditetapkan menjadi situs cagar budaya nasional dengan nomor SK Menteri No173/M/1998 pada tahun 1998.

Sebagai informasi, candi Plaosan yang merupakan candi Buddha ini oleh para ahli diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Rakai Pikatan dari Kerajaan Mataram Hindu, yaitu pada awal abad ke-9 M. Salah satu pakar yang mendukung pendapat itu adalah De Casparis yang berpegang pada isi Prasasti Cri Kahulunan (842 M).

Dalam prasasti tersebut dinyatakan bahwa Candi Plaosan Lor dibangun oleh Ratu Sri Kahulunan, dengan dukungan suaminya. Menurut De Casparis, Sri Kahulunan adalah gelar Pramodhawardani, putri Raja Samarattungga dari Wangsa Syailendra. Sang Putri, yang memeluk agama Buddha, menikah dengan Rakai Pikatan dari Wangsa Sanjaya, yang memeluk agama Hindu.

Baca juga: Kuliner Khas Klaten yang Wajib Dicoba Saat Berkunjung ke Klaten

Sejarah atau latar belakang dari terbangunnya Sejarah Candi Plaosan, dimulai ketika Rakai Pikatan memutuskan untuk menikah dengan Pramordhawardani. Walaupun hubungan percintaan mereka menimbulkan banyak keresahan dan penolakan, karena perbedaan agama yang mereka anut. Seperti diketahui, Rakai Pikatan berasal dari Dinasti Sanjaya yang menganut agama Hindu, sedangkan Pramordhawardani berasal dari Dinasti Syailendra yang menganut agama Budha.

Halaman:

Editor: Masruro

Sumber: Perpustakaan Jawa Tengah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x