Mengenal Sosok KH Dimyati Rois: Ulama Ahli Sejarah yang Bersahaja

- 10 Juni 2022, 19:29 WIB
Kabar duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia. Lebih-lebih, bagi warga NU. Pasalnya, KH Dimyati Rois, ulama ahli sejarah yang bersahaja telah wafat.
Kabar duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia. Lebih-lebih, bagi warga NU. Pasalnya, KH Dimyati Rois, ulama ahli sejarah yang bersahaja telah wafat. /nu.or.id/

KILAS KLATEN - Kabar duka kembali menyelimuti bangsa Indonesia. Lebih-lebih, bagi warga NU. Pasalnya, KH Dimyati Rois, ulama ahli sejarah yang bersahaja telah wafat.

KH Dimyati Rois merupakan salah satu mustasyar PBNU. Ia merupakan pengasuh pesantren Al-Fadlu wal Fadilah yang dirikan di Kp. Djagalan, Kutoharjo, Kaliwungu pada tahun 1985.

Dikutip oleh Kilas Klaten dari website resmi NU Online, sebagaimana tradisi santri pada zaman dahulu, KH Dimyati Rois saat muda pernah menjadi santri di berbagai pesantren seperti pesantren Lirboyo dan APIK Kaliwungu.

Atas prestasi yang dimilikinya, KH Dimyati Rois kemudian diambil menantu oleh KH. Ibadullah Irfan, sesepuh sekaligus tokoh masyarakat Kaliwungu. Kiai Dimyati yang dilahirkan di daerah Brebes Jawa Tengah pun akhirnya menetap di daerah tersebut.

Sebagaimana tradisi kiai besar di lingkungan NU, KH Dimyati Rois juga merupakan orator ulung yang mampu membius massa. KH Dimyati Rois dengan setia juga selalu memenuhi undangan dari masyarakat untuk memberi nasehat dalam berbagai ceramah agama.

Mengingat pengaruhnya yang begitu besar, rumahnya selalu menjadi jujukan tokoh nasional. Matori Abdul Djalil, ketua umum pertama Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah salah satu tokoh yang sangat dekat dengan KH Dimyati Rois.

Hebatnya, meski memiliki posisi sosial politik sangat strategis, Mbah Dim, sebutan KH Dimyati Rois tidak pernah memanfaatkan posisi tersebut untuk hidup berlebihan. Bahkan, disebutkan bahwa KH Dimyati Rois selalu bekerja keras menggarap tambak dan bertani untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tak hanya ahli dalam bidang kewirausahaan, KH Dimyati Rois juga dikenal sebagai seorang ulama ahli sejarah yang bersahaja. Al-Zastrouw Ng, Budayawan, Dosen Fakultas Islam Nusantara Unusia menceritakan pengalamannya bersama para dosen dan mahasiswa Fakultas Islam Nusantara, Unusia Jakarta saat berkunjung ke kediaman KH Dimyati Rois.

Al-Zastrouw, mengungkapkan, bahwa setiap akan memberikan informasi tentang sejarah, KH Dimyati Rois selalu menyatakan, "ini sumber yang saya terima dan saya pahami, tidak ada bukti-bukti tertulis atau catatan lain dari cerita ini. Silakan dicari bukti-bukti sejarahnya. Kalau ada bukti yang memperkuat ya silakan dipercaya, tapi kalau.ada bukti lain yang valid dan tidak sesuai dengan informasi ini ya cerita ini gak usah dipercaya".

KH Dimyati Rois tidak menyatakan bahwa apa yang disampaikan mesti benar dan harus diikuti. Ini mencerminkan KH Dimyati Rois adalah ulama yang tawadhu’ dan menjunjung tinggi etika akademik.***

Editor: Masruro

Sumber: NU Online


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x