Bjorka Ngaku Jual Data PeduliLindungi Rp 3,2 Miliar, Warganet Geram: Ini Namanya Kriminal

- 18 November 2022, 08:37 WIB
Bjorka Ngaku Jual Data PeduliLindungi Rp 3,2  Miliar,  Warganet  Geram: Ini Namanya Kriminal
Bjorka Ngaku Jual Data PeduliLindungi Rp 3,2 Miliar, Warganet Geram: Ini Namanya Kriminal /Twitter/@secron/
KILAS KLATEN - Dulu Bjorka dianggap bak pahlawan oleh warganet karena aksinya membocorkan data kominfo beberapa waktu lalu.
 
Warganet mendukung aksi sang hacker karena mereka kesal dengan kinerja kominfo yang tidak bisa melindungi data-data pribadi masyarakat Indonesia.
 
Setelah mengaku membocorkan dan menjual data Mypertamina, Bjorka kembali bereaksi dengan  pengakuan baru.
 
Ia mengklaim tengah menjual 3,2 miliar data pengguna aplikasi kesehatan Peduli Lindungi.
 
Dalam unggahan di situs Breach Forums yang beredar di platform media sosial Twitter, Selasa 15 November 2022, Bjorka menyebut miliaran data yang diretas itu ada di 48 Gigabyte data terkompresi, dan 157 GB data tak terkompresi.
 
 
Adapun data yang bocor menurut pengakuan Bjorka adalah berformat CSV itu mencakup nama, alamat surel, NIK, nomor telepon, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat check-in, riwayat penelusuran kontak, sampai status vaksinasi virus corona.
 
“Sampel data yang ditampilkan juga termasuk milik Johnny G. Plate, Luhut Binsar Pandjaitan , serta Deddy Corbuzier,” Klaim Bjorka dalam unggahan di situs Breach Forums.
 
Bjorka mengaku menawarkan sampel data yang terbagi atas lima dokumen, yakni data pengguna mencapai 94 juta, akun sebesar 94 juta, data vaksinasi sekitar 209 juta, data riwayat check-in mencapai 1,3 miliar, dan data riwayat pelacakan kontak sekitar 1,5 miliar.
 
Data yang bocor ia jual dijual dengan harga US$100.000 atau sekitar Rp1,6 miliar.
 
Aksi Bjorka kali ini  Warganet tidak memberikan dukungan, malah justru geram dengan ulah sang Hacker.
 
 
Banyak Warganet yang marah dengan melontarkan sejumlah komentar di instagram. 
 
“Wah... Kalo gini cara nya Bjorka bukan lagi pahlawan... Tapi kriminal... Jualan data retasan.ngeri nya digitalisasi,” tulisa akun @ mustika_jatiprasetya
 
“ kalo bisa ya Hacker Jangan mencuri data , itu kan termasuk tindak kriminal "kata orang berintelektual tinggi di wakanda", tulis @baas_ba
 
Hingga saat ini kominfo belum memberikan klarifikasi terkait dengan pengakuan terbaru Bjorka ini.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x