Suhu Harian Global Mencapai 2 Derajat Celsius untuk Pertama Kalinya

- 23 November 2023, 16:00 WIB
Ilustrasi pemanasan global.
Ilustrasi pemanasan global. /Pixabay

Para ahli iklim telah mendesak dunia untuk mencapai batas bawah untuk menghindari dampak iklim yang besar, seperti gelombang panas, badai super, dan mencairnya lapisan es.

Bumi semakin cepat memanas. Hari pertama yang melampaui target 2 derajat Celsius adalah bagian dari serangkaian rekor tahun ini. Oktober mencatatkan suhu global tertinggi yang pernah tercatat, demikian pula setiap bulan sejak Juni, menurut Copernicus. Mereka menyatakan bahwa tahun 2023 "hampir pasti" akan melampaui rekor suhu tertinggi yang tercatat pada tahun 2016.

Baca Juga: Mentan Harapkan Kepala Daerah Miliki Sense of Krisis untuk Antisipasi El Nino

Di luar catatan resmi ini, para ilmuwan menyatakan bahwa data proksi iklim yang mencakup periode lebih jauh ke belakang menunjukkan bahwa suhu yang tercatat tahun ini mungkin belum pernah terjadi dalam sejarah manusia, berpotensi menjadi yang terpanas dalam lebih dari 100.000 tahun.

Menurut Copernicus, bulan Oktober mengalami peningkatan suhu sebesar 1,7 derajat Celsius dari perkiraan rata-rata pada era pra-industri, seperti yang diungkapkan awal bulan ini.

Selain itu, suhu rata-rata global sejak Januari mencapai puncak tertinggi dalam catatan sejak tahun 1940, menambahkan 1,43 derajat Celsius di atas rata-rata pra-industri tahun 1850-1900, demikian yang dicatat oleh monitor iklim.

Laporan tahunan Emission Gap dari Program Lingkungan PBB pada hari Senin, 20 November 2023 menyatakan bahwa hingga awal Oktober tahun ini, terdapat 86 hari dengan suhu melampaui 1,5 derajat Celsius di atas tingkat pra-industri.

Walaupun ini tidak secara langsung melanggar ambang batas Perjanjian Paris, UNEP memperingatkan bahwa catatan tersebut "menunjukkan bahwa kita semakin mendekati batas tersebut".

Para pemimpin yang akan berkumpul pada tanggal 30 November hingga 12 Desember di Uni Emirat Arab untuk Konferensi COP28 dihadapkan pada laporan kemajuan yang memberatkan, mengingat studi ilmiah utama telah menunjukkan bahwa dunia jauh dari mencapai tujuan Perjanjian Paris.

Konferensi ini diharapkan dapat menyusun penilaian resmi pertama atas Perjanjian Paris dan, jika memungkinkan, merancang langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Halaman:

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: AFP


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah