Maka Motors Mulai Uji Coba Mobil Listrik di Jalanan Indonesia

20 Juli 2023, 11:07 WIB
Peta Indonesia, saat ini Indonesia memiliki 38 Provinsi /Pixabay/652234/Bulelengpost/

KILAS KLATEN – Sebuah laporan baru-baru ini menyebutkan bahwa pasar kendaraan listrik (EV) di Indonesia diproyeksikan akan mencapai 20 miliar dolar AS pada tahun 2029, meningkat dari 533 juta dolar AS pada tahun 2022. Selain itu, sebanyak setengah dari keseluruhan pasar sepeda motor di Asia Tenggara dapat digantikan oleh kendaraan roda dua listrik pada tahun 2030, ujar Rahul Gupta, associate partner McKinsey pada KTT G20 tahun lalu.

Hari ini, produsen kendaraan listrik Indonesia bernama Maka Motors mengatakan bahwa mereka telah mengumpulkan pendanaan awal sebesar $37,6 juta, salah satu pendanaan awal terbesar di Asia Tenggara, untuk memproduksi kendaraan listrik roda dua secara massal, dengan target produksi pada akhir tahun 2024.

Maka Motors akan mulai menggunakan kendaraan listrik percontohan pertamanya bulan ini. Pendanaan awal ini juga akan memungkinkan Maka Motors untuk melanjutkan penelitian dan pengembangan kendaraan listrik internal, yang telah dimulai tahun lalu, serta membangun pabriknya di Jawa Barat yang akan dimulai pada tahun 2023.

Baca Juga: Miris! BKKBN Sebut 50 Ribu Anak Indonesia Hamil di Luar Nikah

AV Ventures, SV Investment dari Korea dan East Ventures ikut memimpin pendanaan terbaru ini. Investor lain yang terlibat dalam pendanaan ini termasuk Northstar Group, Provident, Alfa Crop, Skystar Capital, Peak XV Partners (sebelumnya dikenal sebagai Sequoia India dan SEA), Openspace Ventures, Shinhan Venture Investment, Beenext, Kinesys, dan M Venture Partners (MVP).

CEO Maka Motors Raditya Wibowo dan CTO Arief Fadillah, yang sebelumnya bekerja di Gojek, mendirikan Maka pada tahun 2021 untuk mempercepat adopsi sepeda motor listrik di Indonesia.

"Seperti kebanyakan orang Indonesia, kami, para pendiri, telah menjadi pengguna sepeda motor sejak usia muda dan kami juga telah bekerja secara ekstensif dengan para pengemudi layanan transportasi online di Gojek sejak tahun 2015," ujar Wibowo dalam sebuah wawancara melalui email dengan TechCrunch. "Indonesia adalah pasar terbesar ketiga di dunia untuk [kendaraan] roda dua bertenaga listrik, tetapi penetrasi kendaraan listrik masih relatif rendah."

Baca Juga: Google Bard Kini Support Bahasa Indonesia, Punya Fitur Canggih dari Gambar Hingga Ngoding

Perusahaan rintisan ini mengatakan bahwa para pemain yang ada di Indonesia, dengan hanya 43.000 armada sepeda motor listrik yang terdaftar, belum sepenuhnya memenuhi target negara ini, yang bertujuan untuk memproduksi 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030. Indonesia memiliki lebih dari 127 juta sepeda motor, yang sebagian besar menggunakan bahan bakar bensin.

Di Indonesia, kendaraan 2W membutuhkan tenaga yang cukup untuk menyalip mobil karena pengendara berbagi jalur yang sama dengan mobil, jarak tempuh rata-rata lebih jauh (dibandingkan di Cina), dan biasanya mengangkut penumpang dewasa, tidak seperti di Cina. Masalah lainnya adalah biaya, kata Wibowo.

Kebanyakan produk EV 2W dengan baterai yang lebih besar dan tenaga motor yang lebih besar lebih mahal daripada sepeda motor bensin. Misi Maka adalah untuk membangun sepeda motor listrik terbaik, yang dapat bermanfaat bagi pengguna di Indonesia untuk menghemat uang untuk membeli bensin.

Perusahaan transportasi online Gojek telah memetakan untuk mengganti semua kendaraan menjadi kendaraan listrik pada tahun 2030, dan Grab Indonesia menargetkan untuk mengoperasikan setidaknya 85.000 kendaraan listrik di Indonesia tahun ini.***

Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo

Sumber: techcrunch

Tags

Terkini

Terpopuler