Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin Pohon Pengetahuan

16 Oktober 2022, 20:15 WIB
Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin Pohon Pengetahuan /pixabay/mbll

KILAS KLATEN - Simak artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 berikut sebelum mengerjakan soal-soal Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan.

Artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan ini ditulis sebagai referensi siswa belajar Bahasa Indonesia kelas 9.

Artikel kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 Menyimpulkan StrukturCerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan dibuat berdasarkan soal-soal yang ada di buku paket Bahasa Indonesia.

Sebagai informasi, soal Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan ini terdapat dalam buku teks Bahasa Indonesia kelas 9 Cetakan Ke-2, 2018 Edisi Revisi yang diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kemdikbudristek.

Baca Juga: Simak Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 78 Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Buku teks Bahasa Indonesia Kelas 9 yang merupakan salah satu buku yang digunakan oleh guru dan siswa Kelas 9 SMP dalam pembelajaran Bahasa Indonesia ini ditulis oleh Agus Trianto, Titik Harsiati, dan E. Kosasih.

Berikut ini adalah soal dan kunci jawaban Bahasa Indonesia kelas 9 halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan.

Soal Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Baca dan pahami cerpen ”Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan” berikut.

Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Oleh: Glory Gracia Chirstabelle

Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Mogu namanya. Usianya 7 tahun. Sehari-hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Semua buku habis dilahapnya. la rindu akan pengetahuan.

Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya, Mogu memutuskan untuk ber- malam di hutan. la bersandar di pohon dan jatuh tertidur.

Dalam tidurnya, samar-samar Mogu mendengar suara memanggilnya. Mula-mula ia berpikir itu hanya mimpi. Namun, di saat ia terbangun, suara itu masih memanggilnya. "Anak muda, bangunlah! Siapakah engkau? Mengapa kau ada di sini?" Mogu amat bingung. Dari mana suara itu berasal? la mencoba melihat ke sekeliling. "Aku di sini. Aku pohon yang kau sandari!" ujar suara itu lagi.

Baca Juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP Halaman 82-83 Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Seketika Mogu menengok. Alangkah terkejutnya ia! Pohon yang disandarinya ternyata memiliki wajah di batangnya.

"Jangan takut! Aku bukan makhluk jahat. Aku Tule, pohon pengetahuan. Nah, perkenalkan dirimu,"ujar Pohon itu lagi lembut.

"Aku Mogu. Pencari kayu bakar. Aku tersesat. Aku terpaksa bermalam di sini,"jawab Mogu takut-takut.

"Nak, apakah kau tertarik pada ilmu pengetahuan? Apa kau bisa menyebutkan kegunaannya bagimu?"tanya Pohon itu.

"Oh, ya ya, aku sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Aku menjadi tahu banyak hal. Aku tak mudah dibodohi dan pengetahuanku kelak akan sangat berguna bagi siapa saja. Sayangnya, sumber pengetahuan di desaku amat sedikit. Sedangkan kalau harus ke kota akan membutuhkan biaya yang besar. Aku ingin sekali menambah ilmuku tapi tak tahu bagaimana caranya."

"Dengarlah, Nak. Aku adalah pohon pengetahuan. Banyak sekali orang mencariku, tetapi tak berhasil menemukan. Hanya orang yang berjiwa bersih dan betul-betul haus akan pengetahuan yang dapat menemukanku. Kau telah lolos dari persyaratan itu. Aku akan mengajarimu berbagai pengetahuan. Bersediakah kau?" tanya si pohon lagi. Mendengar hal itu Mogu sangat girang.

Sejak hari itu Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari- hari berlalu dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya amat luas. Suatu hari pohon itu berkata, "Mogu, kini pergilah mengembara. Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku."

Mogu pun mengembara ke desa-desa. la memakai pengeta­ huannya untuk membantu orang. Memperbaiki irigasi, mengajar anak-anak membaca dan menulis. Akhirnya, Mogu tiba di ibu kota. Di sana ia mengikuti ujian negara. Mogu berhasil lulus dengan peringkat terbaik sepanjang abad. Raja amat kagum akan kepintarannya.

Baca Juga: Jawaban Soal Isi Struktur Berikut Sesuai Isi Cerpen ’’Pohon Keramat”, Bahasa Indonesia Kelas 9 SMP

Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat Monda ini tidak senang Mogu mendapat perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat supaya Mogu tampak bodoh di hadapan raja. "Tuan, Mogu. Hari ini hamba ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus dapat menjawabnya sekarang juga di hadapan Baginda," kata pejabat Monda.

"Silakan Tuan Monda. Hamba mendengarkan/'jawab Mogu. "Berapakah ukuran tinggi tubuhku?"tanyanya.

"Kalau hamba tak salah, tinggi badan Anda sama panjang dengan ujung jari Anda yang kiri sampai ujung jari Anda yang kanan bila dirintangkan/'jawab Mogu tersenyum. Pejabat Monda dan raja tidakpercaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.

Pejabat Monda sangat kesal, tetapi ia belum menyerah. "Tuan Mogu. Buatlah api tanpa menggunakan pemantik api."

Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering. la membuat api, menggunakan kaca yang dipantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian daun kering itupun terbakar api. Raja semakin kagum. Sementara itu,Tuan Monda semakin kesal.

"Luar biasa! Baiklah! Aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kau pasti tahu di mana letak pohon itu. Bawalah aku ke sana,"ujar Raja.

Mogu ragu. Setelah berpikir sejenak, "Hamba tahu, Baginda. Tapi tidak boleh sembarang orang boleh menemuinya. Sebenarnya, pohon itu adalah guru hamba. Hamba bersedia mengantarkan Baginda. Tapi kita pergi berdua saja dengan berpakaian rakyat biasa. Setelah bertemu dengannya, berjanjilah Baginda takkan memberitahukannya pada siapa pun,"ujar Mogu serius.

Baca Juga: Terlengkap Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 63-75 Mengidentifikasi Struktur Cerpen Pohon Keramat

Raja menyanggupi. Setelah menempuh perjalanan jauh, sampailah mereka di tujuan. "Salam, Baginda. Ada keperluan apa hingga Baginda datang menemui hamba?" sapa pohon dengan tenang.

"Aku ingin menjadi muridmu juga. Aku ingin menjadi raja yang paling bijaksana," kata Raja kepada Pohon Pengetahuan.

"Anda sudah cukup bijaksana. Dengarkanlah suara hati rakyat. Pahamilah perasaan mereka. Lakukan yang terbaik untuk rakyat Anda. Janganlah mudah berprasangka. Selebihnya, muridku akan membantumu. Waktuku sudah hampir habis. Sayang sekali pertemuan kita begitu singkat," ujar Pohon Pengetahuan seolah tahu ajalnya sudah dekat.

Tiba-tiba Monda menyeruak bersama sejumlah pasukan. "Kau harus ajarkan aku!"teriaknya pada Pohon Pengetahuan.

"Tidak bisa. Kau tak punya hati yang bersih."

Jawaban pohon itu membuat Monda marah. la memerintahkan pasukannya untuk membakar pohon pengetahuan. Raja dan Mogu berusaha menghalangi, tetapi mereka kewalahan. Walau berhasil menghancurkan pohon pengetahuan, Monda dan pengikutnya tak luput dari hukuman. Mereka tiba-tiba tewas tersambar petir. Sebelum meninggal, Pohon Pengetahuan memberikan Mogu sebuah buku. Dengan buku itu Mogu semakin bijaksana. Bertahun-tahun kemudian, Raja mengangkat Mogu menjadi raja baru.

Sumber: Bobo No. 29/XXVIII, 6 September 2014

Baca Juga: Buatlah Cerpen yang Mengangkat Kehidupan Remaja di Daerahmu! Simak Jawaban dan Penjelasan Berikut Ini

Isi kotak di sebelah kanan dengan uraian yang tepat berdasarkan cerpen ”Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan”.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 Halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan

Orientasi

Pada suatu waktu, hiduplah seorang anak yang rajin belajar. Mogu namanya. Usianya 7 tahun. Sehari-hari ia berladang. Juga mencari kayu bakar di hutan. Hidupnya sebatang kara. Mogu amat rajin membaca. Semua buku habis dilahapnya. Ia rindu akan pengetahuan.

Suatu hari ia tersesat di hutan. Hari sudah gelap. Akhirnya Mogu memutuskan untuk bermalam di hutan. Ia bersandar di pohon dan jatuh tertidur.

Komplikasi

Namun, ada pejabat lama yang iri terhadapnya. Pejabat Monda ini tidak senang Mogu mendapat perhatian lebih dari raja. Maka ia mencari siasat supaya Mogu tampak bodoh di hadapan raja. “Tuan, Mogu. Hari ini hamba ingin mengajukan pertanyaan. Anda harus dapat menjawabnya sekarang juga di hadapam Baginda,” kata pejabat Monda.

“Silakan Tuan Monda. Hamba mendengarakan,” jawab Mogu.

“Berapakah ukuran tinggi tubuhku?” tanyanya.

“Kalau hamba tak salah, tinggi badan anda sama panjang dengan ujung jari anda yang kiri sampai ujung jari anda yang kanan bila dirintangkan,” jawab Mogu tersenyum. Pejabat Monda dan raja tidak percaya. Mereka menyuruh seseorang mengukurnya. Ternyata jawaban Mogu benar. Raja kagum dibuatnya.

Pejabat Monda sangat kesal, namun ia belum menyerah. “Tuan Mogu. Buatlah api tanpa menggunakan pemantik api.”

Dengan tenang Mogu mengeluarkan kaca cembung, lalu mengumpulkan setumpuk daun kering. Ia membuat api, menggunakan kaca yang dipantul-pantulkan ke sinar matahari. Tak lama kemudian daun kering itupun terbakar api. Raja semakin kagum. Sementara Tuan Monda semakin kesal.

“Luar biasa! Baiklah! Aku punya satu pertanyaan untukmu. Aku pernah mendengar tentang pohon pengetahuan. Jika pengetahuanmu luas, kau pasti tahu dimana letak pohon itu. Bawalah aku ke sana,” ujar Raja.

Resolusi

Jawaban pohon itu membuat Monda marah. Ia memerintahkan pasukannya untuk membakar pohon pengetahuan. Raja dan Mogu berusaha menghalangi namun mereka kewalahan. Walau berhasil menghancurkan pohon pengetahuan, Monda dan pengikutnya tak luput dari hukuman. Mereka tiba-tiba tewas tersambar petir. Sebelum meninggal, pohon pengetahuan memberikan Mogu sebuah buku. Dengan buku itu Mogu semakin bijaksana. Bertahun-tahun kemudian, Raja mengangkat Mogu menjadi raja baru.

Rangkaian Peristiwa

- Mogu mencari kayu bakar di hutan, tapi ia tersesat.

- Mogu tertidur di bawah sebuah pohon bernama Tule

- Mogu berkenalan dengan Tule

- Tule memilih Mogu untuk membagikan ilmu pengetahuannya karena dianggap berjiwa bersih dan haus akan pengetahuan

- Mogu belajar pada pohon pengetahuan, Tule

- Setelah dewasa, Mogu mengembara sambil membagikan pengetahuannya pada masyarakat.

- Mogu tiba di ibukota negara dan pengetahuannya memikat raja.

- Pejabat Monda iri dengan Mogu karena lebih diperhatikan raja.

- Pejabat Monda mengajukan beberapa pertanyaan untuk menjebak Mogu

- Mogu berhasil menjawab pertanyaan pejabat Monda

- Raja bertanya tentang pohon pengetahuan pada Mogu

- Mogu setuju mengajak raja bertemu pohon pengetahuan secara diam-diam

- Pejabat Monda mengikuti mereka dari belakang

- Raja berkenalan dengan pohon pengetahuan dan meminta diajari untuk menajdi rajang yang paling bijaksana

- Tule menolak permintaan raja karena sudah menganggap ia cukup bijaksana dan meminta raja mendengar suara hati rakyat, memahami perasaan, bekerja yang terbaik untuk mereka dan tidak mudah berprasangka.

- Pejabat Monda memaksa pohon pengetahuan untuk mengajarinya, namun ditolak

- Pejabat Monda memerintahkan anak buahnya membakar pohon pengetahuan.

- Raja dan Mogu berupaya menghalang tapi gagal

- Petir menyambar dan menewaskan pejabat Monda serta anak buahnya

- Sebelum terbakar habis, pohon pengetahuan memberikan Mogu sebuah buku yang membuatnya makin bijaksana

- Raja mengangkat Mogu menjadi raja baru.

Demikian Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 9 halaman 82-83 Menyimpulkan Struktur Baca dan Pahami Cerpen Anak Rajin dan Pohon Pengetahuan.

Artikel kunci jawaban ini hanya untuk membantu siswa SMP belajar Bahasa Indonesia. Kebenaran kunci jawaban ini tidak mutlak, sehingga tidak menutup kemungkinan ada jawaban lainnya.***

Editor: Masruro

Sumber: Buku Kemdikbud

Tags

Terkini

Terpopuler