KILAS KLATEN - Saat ini sudah memasuki masa ‘normal’ bukan masa pandemi. Dan waktu anak-anak memang hampir habis di sekolah bagi sekolah yang menerapkan sistem full day school. Belum lagi ditambah dengan kemacetan saat menuju pulang sekolah.
Hal ini akan menyita waktu sehingga menjadi tantangan yang sulit untuk mengalokasikan waktu ke aktivitas yang lain.
Namun, di masa pandemi juga bukan berarti anak-anak terlepas dari padatnya jadwal sekolah. Sekolah daring dan segudang pekerjaan rumah yang antri untuk diselesaikan. Belum lagi les-les online, memiliki jumlah waktu yang tidak sedikit juga.
Anak sekolah harus diajarkan menerapkan manajemen waktu sedari dini, agar waktu dapat terbagi dan tidak terbuang sia-sia. Lalu bagaimana cara menerapkan manajemen waktu pada anak sekolah?
Cara Terapkan Managemen Waktu pada Anak Sekolah
-
Waktu untuk mengerjakan PR
Setelah lelah dengan pembelajaran di sekolah seharian, anak masih harus dihadapkan pada pekerjaan rumah yang diberi oleh guru.
Bantu anak untuk mengelola waktu mengerjakan pr dengan cara membuat tabel waktu yang diisi dengan deadline pr nya dan jumlah hari yang dia miliki. Dengan begitu, anak dapat mencicil dalam menyelesaikannya.
Baca Juga: Ada Sekolah yang Sudah Menerapkan Full Day School, Apakah Baik untuk Tumbuh Kembang Anak?
-
Waktu untuk aktivitas fisik
Jika anak sekolah, anak akan terus duduk didalam kelas. Namun, tidak menutup kemungkinan anak juga akan bermain bersama teman sebaya nya di lapangan olahraga. Jika anak sekolah daring, dia harus fokus menghadap layar laptop, tablet ataupun ponsel.
Namun, tidak selalu duduk dan focus pada layar laptop. Anak-anak harus melakukan aktivitas fisik setidaknya 60 menit sehari.
Kamu bisa mendaftarkan mereka ke klub minat, olahraga, atau mengajak mereka beraktivitas fisik sendiri, seperti berjalan-jalan mengelilingi komplek, bersepeda maupun bermain sepak bola. Selain aktivitas fisik, anak juga dapat bersosialisasi dengan teman maupun orang tua.
-
Atur waktu tidur
Disiplin terhadap waktu tidur adalah hal termudah yang bisa kamu ajarkan pada anak sejak dini. Ajarkan anak untuk mematuhi waktu tidur yang harus melakukan setiap hari. Biasanya anak-anak usia 5-12 tahun umumnya membutuhkan waktu sekitar 10-11 jam tidur per hari.
Penuhi waktu tidur ini secara konsisten dan rutin terutama di hari anak-anak sekolah. Jika sang anak harus tidur jam 20.00, pastikan anak sudah berada ditempat tidur 30 menit sebelum waktunya.
-
Tetapkan jam makan
Meskipun terlihat sepele. Namun menetapkan jadwal makan rutin dapat membantu anak mengenal manajemen waktu secara disiplin. Bukan hanya itu saja, penetapan jadwal makan juga menjadi bagian pembelajaran bagi anak tentang prioritas kesehatan.
Anak akan belajar bahwa sesibuk apapun nantinya di masa depan, kesehatan akan tetap menjadi prioritas utama yang tidak dapat tergantikan.
-
Membuat jadwal pribadi
Selain jadwal rutinitas sekolah, anak juga harus membuat jadwal yang berisi kegiatan-kegiatan dan durasinya yang akan ia lakukan sepulang sekolah.
Jadwal ini bisa berupa tabel sederhana, berisi jenis kegiatan dan waktu yang mencakup hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan belajar hingga bermain.
-
Melatih anak bertanggung jawab dan disiplin
Daripada memaksa untuk menyelesaikan pekerjaan atau rutinitas sehari-hari. Lebih baik ajak anak untuk bersama-sama membuat jadwal pribadi yang mencakup berbagai aktivitas dan tugas yang sesuai dengan usianya.
Ajari anak untuk bertanggung jawab atas jadwal pribadi yang telah dibuatnya. Hal ini akan membuat anak belajar bertanggung jawab dan mendisiplinkan diri sendiri sedari dini.
Itulah 6 langkah belajar menerapkan manajemen waktu pada anak. Meskipun anak zaman sekarang ini sudah terkontaminasi oleh perkembangan zaman. Namun, tidak ada salahnya untuk menerapkan manajemen waktu pada anak sedari dini, agar anak bisa disiplin dan bertanggung jawab atas waktu yang ia miliki.***