- Membeli barang dengan menggunakan kartu kredit atau rekening bank.
- Melakukan jual beli secara daring melalui e-commerce.
- Membayar barang yang dibeli dengan aplikasi dompet digital.
- Melunasi tagihan listrik dan air secara daring.
- Kegiatan ekspor dan impor dari satu negara ke negara lain menjadi lebih mudah.
- Adanya kerja sama di bidang ekonomi oleh negara-negara dunia.
Baca Juga: Apa Perbedaan Norma dan Kesepakatan? Berikut Contohnya
Contoh globalisasi di bidang teknologi yaitu:- Akses informasi dapat dilakukan dengan mudah dan cepat lewat internet.
- Kemudahan dalam berkomunikasi dengan siapa saja di penjuru dunia.
- Ada banyak alat dan mesin canggih yang bertujuan membantu manusia.
- Kebudayaan asing lebih mudah masuk dan diterima di dalam negeri.
- Penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional menjadi penting.
- Pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi lebih maju dan modern.
- Masyarakat lebih memilih bekerja di sektor industri dibanding agraris.
Nilai-nilai Pancasila sebagai Strategi serta Cara Menyikapi Penguatan Karakter Bangsa di era Globalisasi
Melalui strategi seperti apa agar generasi muda bisa menjadikan Pancasila sebagai benteng bagi penguatan karakter bangsa?
Dengan menerapkan sikap toleransi terhadap hal hal baru akibat dari dampak globalisasi ini, kalau dirasa hal hak tersebut tidak menyimpang dari sila sila Pancasila.
Generasi muda juga harus perpegang terguh terhadap nilai-nilai Pancasila agar tidak mudah terpengaruh dengan budaya luar yang tidak sesuai dengan nilai- nilai Pancasila.
Adanya Pancasila ini menjadikan kita generasi muda yang berkarakter kuat. Pancasila harus dijadikan pedoman bagi generasi muda dalam menaggapi pengaruh dari globalisai ini agar menjadi pemegang teguh nilai-nilai Pancasila.
Baca Juga: Rangkuman Peredaran Darah pada Manusia dan Frekuensi Denyut Jantung, Materi IPA Kelas 8 SMP
Pada dasarnya Pancasila adalah pedoman hidup bangsa indonesia sejak berdirinya negara. Pancasila harus menjadi benteng bagi generasi muda agar tidak terpengaruh terhadap dampak negatif globalisasi.
Demikian artikel ini dibuat semgo bisa menjadi refresi bagi pembaca, bisa juga sebagai penambah ilmu bagi kita terhadap respon globalisasi yang sangat cepat perubahannya.
Mungkin dalam penulisan artikel ini masih ada kekurangan ataupun kesalahan penulis menyampaikan permohonan maaf.***
Editor: Fajar Sidik Nur Cahyo
Sumber: buku.kemdikbud.go.id