1. Unsur: Latar
Simpulan dan bukti: Daerah kaki bukit yang subur
Kutipan cerpen:
Bagi sawah-sawah di kampung saya, air tidak mesti diperebutkan. Gunung Beser memberikan air yang melimpah. Nama Gunung Beser sendiri berarti mengeluarkan air terus-terusan. Mata air yang berada di kaki gunung mengalirkan sungai yang Iumayan besar. Sebagian air itu dialirkan ke kampung untuk memenuhi bak-bak mandi. Sisanya yang masih melimpah mengairi sawah dan kolam. Selain itu, masih banyak mata air kecil yang dipakai penduduk sebagai pancuran.
2. Unsur: Sudut pandang penceritaan
Simpulan dan bukti: Sudut pandang orang pertama (Saya)
Kutipan cerpen:
Saya beberapa kali melihat para petani berburu berang-berang atau tikus. Mereka mengasapi seluruh Iubang yang ditemui. Bila ada buruannya yang keluar, orang-orang mengejar sambil berteriak-teriak. Tentu pemukul tidak ketinggalan ikut beraksi. Sekali berburu. Puluhan tikus atau berang-berang bisa didapatkan.
Bila panen tiba, setiap petani yang punya sawah Iuas akan mengadakan syukuran. Para tetangga diundang. Ikan ditangkap atau ayam disembelih. Saya selalu senang. Selain sering dibawa Kakek ke tempat syukuran, saya senang dengan hari-hari di sawah. Anak-anak seluruh kampung mengalihkan tempat bermain ke sawah. Ada yang membuat baling-baling, bermain musik dengan terompet-terompet kecil dari batang padi, atau berburu burung beker. Saya pernah mengikuti seluruh permainan itu. Saya bermain dengan anak dari kelompok mana saja. Setiap orang di kampung saling mengenal, termasuk anak-anak.