KILAS KLATEN - Tantrum atau dikenal dengan istilah psikologi temper tantrum, yang artinya adalah perilaku marah pada anak-anak, biasanya hal ini terjadi di usia 2-3 tahun.
Anak yang sedang mengalami tantrum biasanya mengekspresikan kemarahannya dengan berbaring di lantai, menendang, teriak, bahkan terkadang juga menahan napas.
Hal tersebut dapat terjadi karena anak-anak di usia ini belum lancar dalam mengolah kata-kata untuk mengekspresikan rasa kekesalannya sehingga ia berusaha menggunakan bahasa tubuhnya untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.
Sebagai orangtua dalam mengatasi anak tantrum harus tetap tenang dan tidak boleh panik.
Baca Juga: 7 Tips Sukses Melatih Anak Berpuasa di Bulan Ramadhan
Penyebab Anak Trantrum
Ketika anak sedang tantrum, tentu saja ada penyebabnya antara lain :
1. Jenuh atau rasa bosan
2. Mengalami sakit perut atau pencernaan lainnya
3. Merasa lapar
4. Overstimulation
5. Gerah atau panas
6. merasa tak didengar
7. Merasa haus
8. Tidak nyaman di ruangan tersebut
9. Membutuhkan kehangatan
Baca Juga: Pahami Cara Mendidik Anak Anjuran Ali bin Abi Thalib dengan Menggunakan Rumus 7x3
Mengatasi Anak Tantrum
Cara menghadapi anak tantrum dengan bijak dan tenang, yaitu :
1. Beri anak ruang
Cara menghadapi anak tantrum adalah dengan memberikan dia ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya, tapi jangan jauh-jauh dan tetap awasi dia.
Salah satu cara menenangkan anak tantrum adalah dengan memberikan ruang untuk anak.
2. Tunjukkan empati
Pada usia 2 tahun, tantrum cenderung lebih sering ditemukan.
Salah satu cara mengatasi anak tantrum usia 2 tahun adalah dengan menghindari mengekang balita saat tantrum, apalagi mencubit atau memukul.
Beri anak pelukan lembut sambil membisikkan kata-kata yang menenangkan.
Bentuk suasana positif dan tunjukkan empati Anda kepadanya, misalnya dengan mengatakan, "Adik marah ya, mainannya diambil teman? Nanti kita bujuk dia untuk mengembalikannya, ya." Pengertian Anda terhadap masalah si Kecil akan membuatnya tenang.
Baca Juga: Pentingnya Cegah Obesitas pada Anak Sedari Dini
3. Pastikan anak aman
Jauhkan anak dari benda-benda yang membahayakan, terutama bila dia berguling-guling di lantai atau memukul-mukul sebagai salah satu cara mengatasi tantrum pada anak.
4. Pahami anak
Kenali keinginan dan kebutuhan balita bila bepergian. Dia mungkin tantrum karena capek,atau kelaparan.
Jadwalkan kegiatan sebelum pergi mengacu pada kemampuan dan kebutuhan balita.
5. Sabar dan tenang
Jangan memarahi balita saat tantrum. Cara menghadapi anak tantrum adalah dengan menjauh sebentar, tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum menghadapi balita.
6. Tetap sabar
Hindari seketika menuruti atau malah langsung menolak keinginan anak. Pahami lebih dulu keinginannya.
Jika permintaan anak Anda rasa wajar, Anda bisa memenuhi permintaannya. Beri jeda antara saat anak meminta dengan saat Anda memenuhi permintaannya untuk melatih kesabaran anak.
7. Hindari mengumbar janji
Anak selalu ingat janji Anda dan akan selalu menagihnya hingga terpenuhi.
Selain itu memberi janji tanpa menepati akan mengajarkan anak untuk ingkar janji.
Salah satu cara menenangkan anak tantrum adalah dengan menghindari umbar janji kepadanya.
8. Perhatikan tingkah dan tangis anak
Saat mulai menangis karena keinginannya tidak terpenuhi, perhatikan tingkahnya serta gaya tangisannya.