- Usia 4-5 tahun
Di usia 4-5 tahun ini rasa ingin tahu anak lebih berkembang dan mereka menjadi lebih kritis. Edukasi seks untuk anak usia prasekolah di fase ini adalah belajar batasan tentang bagian tubuh mana yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain, dan siapa yang boleh menyentuh bagian pribadi anak.
Kamu mulai memberikan informasi dan pemahaman mengenai peran gender laki-laki dan perempuan. Mulai tumbuhkan rasa malu pada anak, misal ketika ia menolak memakai handuk saat keluar dari kamar mandi
Di usia 4-5 tahun juga biasanya anak sudah mengembangkan rasa penasaran terhadap organ genitalnya dan mulai mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan yang lebih mendetail, seperti, "Kenapa mama tidak punya penis?"
Baca Juga: Peringati Hari Pers Nasional, Sekda Karanganyar: Media Adalah untuk Edukasi ke Masyarakat
- Usia 5-7 tahun
Saat anak menginjak usia 5-7 tahun anak sudah mulai masuk sekolah. Pengetahuan dan keterampilannya pun mulai bertambah. Anak akan menjadi lebih penasaran sejak bisa membaca dan memahami apa yang dilihatnya.
Edukasi seks bagi anak usia 5-7 tahun ini meliputi pertanyaan-pertanyaan yang semakin kritis, misalnya, "Usia berapa aku bisa punya bayi?", "Hamil itu apa?", "Dari mana datangnya bayi?".
Mama bisa jelaskan dengan bahasa yang sederhana dengan pengetahuan secara global. Misalnya, "Mama dan Papa saling mencintai, kemudian bagian dari sel Papa yang bernama sperma bertemu dengan bagian dari sel Mama yang bernama sel telur. Pertemuan itu yang membentuk kamu dalam rahim Mama".
- Usia 8-9 tahun
Bagi anak yang memasuki usia 8-9 tahun, pemahaman mereka tentang dunia sekitarnya menjadi lebih jelas lagi. Di saat ini rasa ingin tahu semakin tinggi. Tak terkecuali tentang jatuh cinta dan pernikahan. Bahkan tidak menutup kemungkinan anak akan menanyakan tentang apa itu hubungan seksual, apa itu menstruasi, apa itu ereksi, dan lain-lain.
Mulai memasuki usia 8 tahun, anak sudah diperkenalkan dengan informasi mengenai pubertas, yaitu tentang menstruasi dan mimpi basah. Sebagian anak mengalami pubertas lebih dini sebelum usia 10 tahun. Maka dari itu perkuat pemahaman anak mengenai aturan atau norma sosial mengenai hal-hal pribadi.
Baca Juga: Edukasi Persiapan Masa Kehamilan Penting untuk Pencegahan Stunting