KILAS KLATEN - Banyak orang tua yang masih menganggap pendidikan seks tabu untuk diajarkan pada anak. Padahal, edukasi seks untuk anak usia prasekolah sangat penting diajarkan. Seks adalah segala sesuatu yang menyangkut alat kelamin dan hubungan antar kelamin.
Sedangkan seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut cara berpikir, merasa, berpakaian, mengutarakan pendapat, dan bersikap sesuai dengan jenis kelaminnya.
Ketika kamu mengajarkan seksualitas pada anak, sebenarnya kamu sedang mendidik anak mengenai proses kehidupan yang dimulai dari lahir, di masa balita, prasekolah, usia sekolah, pra remaja, remaja, hingga dewasa.
Anak juga diajarkan mengenai ciri kepribadiannya, memberikan identitas yang kuat mengenai perannya sebagai laki-laki dan perempuan, menginformasikan pengalaman menyeluruh mengenai menjadi laki-laki dan perempuan, serta dimensi peran gender.
Berikut ini kami akan membahas mengenai edukasi seks untuk anak prasekolah sesuai tahapan usianya.
Baca Juga: Usai Kontennya Viral di TikTok, Kini Jerome Polin Mengaktifkan Akun YouTube Pribadinya untuk Edukasi
- usia 1-3 tahun
Edukasi seks untuk anak usia 1-3 tahun dimulai dengan belajar mengenal nama-nama anggota tubuhnya. Setelah anak mengenal anggota tubuhnya, orangtua dapat mengajarkan anak mana saja yang termasuk bagian pribadinya dengan nama-nama yang benar, yaitu penis dan vagina.
Hindari menyebut organ pribadi anak dengan sebutan nama lain, supaya membantu anak berkomunikasi dengan jelas dengan tubuh mereka jika ada yang sakit atau gatal.
Sekitar usia 2-3 tahun, ajari anak dengan yang dinamakan kegiatan toilet training dan cara membersihkan alat kelaminnya secara bertahap.