- • Adanya kawasan hijau dapat membantu menyerap emisi karbon dioksida (salah satu gas rumah kaca), sehingga pembangunan seharusnya tetap memperhatikan penggantian bahkan penambahan kawasan hijau.
- Penggunaan pupuk maupun nutrisi organik untuk tumbuhan turut berperan dalam penggunaan bahan-bahan yang mudah terdegradasi.
- Analisis real time pada pengolahan limbah dapat mengatasi pembentukan produk samping yang tidak diinginkan dan mengurangi polusi.
- Perancangan sintesis yang aman dapat berefek domino, dimulai dari emisi yang berkurang, pengurangan limbah berbahaya, dan memaksimalkan K3.
- Penggunaan EBT sudah dimulai di Indonesia, di antaranya biosolar, biogas, dan geothermal.
Upaya yang harus dilakukan ke-6 sektor:
- a) Kebakaran gambut
Mengurangi pembukaan lahan dengan cara pembakaran dan melakukan kontrol lahan, untuk meminimalisir kebakaran karena musim kemarau.
- b) Penggunaan hutan dan lahan lain
Mengurangi pembukaan lahan tanpa adanya alternatif kawasan hijau, agar jumlah pohon tetap dapat menyerap emisi karbon.
- c) Pertanian
Menggunakan pupuk organik dan meminimalisir bahan kimia berbahaya.
- d) Limbah
Pengolahan limbah dengan penerapan metode analisis real time.
- e) Industri
Banyak yang dapat dilakukan industri, diantaranya menggunakan bahan baku terbarukan dan merancang proses sintesis yang aman.
- f) Sumber energi
Menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT).
- a) Tidak semua reaksi kimia menghasilkan zat-zat yang berbahaya.
Contohnya adalah penggunaan soda kue dalam proses memanggang adonan roti.
Gas karbondioksida yang dihasilkan akan membuat roti menjadi empuk dan enak disantap.