Network
- Apa pengaruh keberagaman masyarakat Indonesia terhadap pola perilaku bangsa Indonesia?
Jawaban: Masyarakat lebih mudah terpecah belah, berkubu-kubu dan mudah terjadinya pertikaian akibat adanya isu sara terkait agama, suku, ras maupun bangsa.
Baca Juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 9 Halaman 123 124 Tugas Mandiri 5.1 Identifikasilah Keadaan Sosial Budaya
- Jelaskan macam-macam konflik yang terjadi akibat keberagaman masyarakat dan berilah contohnya!
Jawaban: Berbagai macam konflik yang bisa terjadi akibat keberagaman ini antara lain:
- konflik antar suku : konfik sampit antara suku dayak dan madura.
- konflik antar agama : di ambon yang berawal dari olok-olokan salah satu warga (islam ,katholik)
- konflik antar ras : Etnis Tionghoa dan Jawa di Surakarta pada tahun 1998
- konflik antar golongan : Pendukung Jokowi dan pendukung Prabowo.
- Jelaskan 4 (empat) penyebab konflik dalam masyarakat yang beragam!
Jawaban:
- Perbedaan pandangan antar kelompok
- Tidak berfungsinya norma sosial
- Adanya pertentangan antar norma
- Tidak tegasnya sanksi yang diberikan.
- Jelaskan dan berilah masing-masing 2 (dua) contoh akibat positif dari konflik yang terjadi dalam masyarakat!
Jawaban: akibat positif dari konflik antara lain:
- Rasa solidaritas antar sesama golongan semakin kuat
- Penyesuaian kembali norma dan nilai, contohnya Undang-undang tentang SARA akan ditinjau kembali jika terjadi konflik tentang SARA tersebut, sehingga nantinya ada aturan baru yang muncul setelah terjadinya konflik.
- Adanya perubahan sosial yang lebih baik, contohnya menolak aturan yang berpotensi membesarnya kesenjangan sosial.
- Jelaskan dan berilah masing-masing 2 (dua) contoh akibat negatif dari konflik yang terjadi dalam masyarakat!
Jawaban:
Akibat negatif dari konflik :
- Retaknya kesatuan kelompok, perpecahan di masyarakat,
- Adanya korban jiwa dan harta.
Contoh :
- Konflik SAMPIT di tahun 2001: berakibat jatuhnya ratusan korban jiwa, melumpuhkan kegiatan ekonomi di beberapa wilayah, masyarakat jadi tidak bebas beraktivitas.
- Konflik POSO pada tahun 1998 sampai 2001: banyak korban nyawa melayang dan luka-luka, rusaknya fasilitas umum dan rumah-rumah warga.
